Sejarah Pramuka di Dunia, Tercetus dari Perang di Afrika
JAKARTA, iNews.id - Sejarah Pramuka di dunia dimulai sejak awal 1900-an. Pramuka populer digunakan di Indonesia, akronim dari praja muda karana.
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, pramuka sudah ada di 170 negara lebih. Organisasi ini semakin berkembang karena berisi berbagai kegiatan menarik oleh abak-anak sehingga banyak diminati.
Sejarah Pramuka di Dunia
Pramuka didirikan pada 1907 oleh Robert SS yang juhga dikenal dengan Lord Baden-Powell, seorang perwira Angkatan Darat Inggris. Cikal bakal berdirinya pramuka muncul saat dia bertugas di India dan Afrika yakni pada 1876 hingga 1902.
Pada 1899, saat Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan Kota Mafeking dalam pengepungan yang berlangsung selama 7 bulan. Namun dia kekurangan personel, terutama untuk membantu tentara yang luka.
Oleh karena itu dia menggunakan jasa anak laki-laki setempat untuk memberikan pertolongan pertama. Selain itu mereka dipekerjakan untuk mengirim pesan dan tugas operasional lainnya.
Setelah pulang ke Inggris, Baden-Powell menyadari bahwa anak laki-laki di rumah bisa juga memperoleh manfaat dari kegiatan serupa seperti di Mafeking. Aktivitas itu kemudian menjadi dasar berdirinya Pramuka.
Baden-Powell memulainya dengan menggelar perkemahan uji coba melibatkan 20 anak-anak berusia 11 sampai 15 tahun dari berbagai latar belakang. Perkemahan itu digelar di Pulau Brownsea, Dorset, pada 1907.
Setahun kemudian dia menuliskan ide-idenya dalam sebuah buku berjudul Scouting for Boys, bahkan menjadi salah satu dari 10 buku terlaris abad ke-20.
Buku itu juga berisi banyak permainan dan kontes yang dia gunakan untuk melatih pasukan kavaleri di kepanduan. Buku itu juga sempat menjadi bacaan populer di kalangan anak laki-laki Inggris Raya.
Pramuka mulai berkembang dengan sendirinya di Inggris. Sekelompok anak laki-laki mengorganisasi diri melakukan peran seperti diajarkan Baden-Powell dalam bukunya.
Dia juga memperkenalkan motto "Be Prepared" atau Bersiaplah merujuk pada inisial namanya dan masih menjadi motto Pramuka hingga saat ini.
Setelah pramuka semakin semarak, Raja Inggris saat itu George V mendirikan Asosiasi Pramuka Putra berdasarkan Piagam Kerajaan.
Pada 1910, Pramuka sudah ada di Swedia, Meksiko, Argentina, hingga Amerika Serikat, serta negara-negara Persemakmuran seperti Kanada, Australia, dan Afrika Selatan.
Pada awal abad ke-21, ada organisasi Pramuka nasional di hampir 170 negara. Organisasi Gerakan Pramuka Dunia yang didirikan pada 1920 dan kini berpusat di Jenewa, Swiss, mempromosikan kepramukaan di seluruh dunia.
Organisasi ini juga memiliki kantor regional di Belgia, Mesir, Filipina, Kenya, Senegal, Afrika Selatan, Cile, dan Ukraina.
Dalam perkembangannya, keanggotaan Pramuka diperluas ke anak-anak perempuan, termasuk ke laki-laki berusia dewasa.
Pada 1916 Baden-Powell mendirikan organisasi paralel di Inggris untuk anak laki-laki berusia lebih muda, Wolf Cubs atau di negara lain dikenal dengan Cub Scouts.
Program dikembangkan untuk anak laki-laki lebih muda lagi, Beaver Scouts di Inggris untuk usia 6 hingga 8 tahun, Tiger Cubs di Amerika Serikat untuk usia 7 tahun.
Di AS, juga ada program Varsity yang terbuka untuk anak laki-laki berusia 14 hingga 17 tahun dan Venturing untuk laki-laki dan perempuan berusia 14 hingga 20 tahun.
Pada 1967 kata pada Scout Boy dihilangkan dari nama organisasi Inggris. Kemudian pada 1980-an anak perempuan diizinkan untuk bergabung di tingkat Cub hingga ke atas.
Di Indonesia, pembagian jenjang pramuka diberi dimulai dari Siaga
untuk usia 7 sampai 10 tahun. Jenjang ini dibadi menjadi tiga tingkatan, yaitu Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata.
Kemudian Penggalang untuk anggota 11–15 tahun juga dengan tiga tingkatan, Ramu, Rakit, dan Terap.
Setelah itu Penegak untuk usia 16–20 tahun yang terdiri atas dua tingkatan, yaitu bantara dan laksana.
Kemudian untuk anggota berusia 21–25 tahun memasuki jenjang Pandega dengan fokus pembinaan kepemimpinan, pengembangan diri, dan pengabdian masyarakat.
Pramuka masih terus eksis sampai saat ini, bahkan sudah ada di seratusan negara. Hanya saja Pramuka saat ini sudah mengalami perkembangan sesuai dengan kebutukan dan tantangan di lapangan. Meski demikian perannya tak terlalu jauh dari akarnya saat pertama didirikan.
Berpetualang, membantu orang, serta keterampilan hidup tetap menjadi menu utama kegiatannya.