DPR Pernah Ingatkan Dugaan Pegawai Kominfo Terlibat Judol, tapi Tak Dapat Perhatian Budi Arie

DPR Pernah Ingatkan Dugaan Pegawai Kominfo Terlibat Judol, tapi Tak Dapat Perhatian Budi Arie

Terkini | inews | Selasa, 5 November 2024 - 15:52
share

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin tidak kaget jika ada oknum ASN terlibat kasus judi online (judol). Dia sudah sejak lama menduga adanya keterlibatan ASN, namun tidak mendapat perhatian dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat itu Budi Arie.

"Saat itu saya sudah mengidentifikasi. Rasanya tidak mungkin kalau tidak ada ASN atau pegawai Menkominfo yang terlibat, tapi saat itu tidak mendapatkan perhatian Menteri Budi Arie," kata TB Hasanuddin, Selasa (5/11/2024). 

TB Hasanuddin menjelaskan, apa yang disampaikannya kepada Budi Arie ketika masih menjadi Menkominfo bukan tanpa alasan. Sebab Kominfo memiliki kewenangan untuk memblokir situs-situs judol. 

Menurutnya, masalah judol seharusnya bisa segera diatasi jika tidak ada yang bermain atau menyalahgunakan tanggungjawab. TB menyesalkan keterlibatan oknum pegawai kementerian dalam aktivitas judol.

"Sekarang terbukti dan clear, bahkan sudah 16 orang pelaku di tangkap polisi," tutur dia.

Dari pengembangan kasus buka blokir situs judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komdigi, Polisi telah menetapkan dua tersangka baru. Saat ini, total sudah 16 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Sebanyak 11 tersangka dalam kasus itu merupakan oknum pegawai Komdigi, sementara 5 lainnya sipil. Keuntungan yang didapat para tersangka dari hasil membina situs judi online yakni Rp8,5 juta per satu web. Mereka sudah 'membina' 1.000 situs judi online sehingga dari aksinya itu, para pelaku bisa meraup Rp8,5 miliar per bulan.

Oknum pegawai Kemkomdigi yang terlihat pada jaringan ini seharusnya bertugas melakukan pemblokiran terhadap situs-situs judi online. Namun mereka menyalahgunakan wewenang dengan justru melakukan 'pembinaan' terhadap situs-situs tersebut.

"Mereka diberi wewenang untuk memblokir situs judi online tapi tak melakukan hal itu," ucap TB Hasanuddin.

Anggota Komisi DPR yang membidangi urusan informatika itu juga berharap kepada Menteri Komunikasi dan Digital yang baru yakni Meutya Hafid untuk bersih-bersih di lingkungan internal kementeriannya. TB Hasanuddin optimistis mengingat Meutya sebelumnya merupakan Ketua Komisi I DPR yang juga memiliki semangat sama untuk pemberantasan judol.

"Harapan satu-satunya sekarang menteri yang baru harus segera membersihkan Komdigi agar bersih dari judi online," katanya.

Topik Menarik