Bapanas Tes Kandungan Residu Berbahaya di Anggur Muscat, Ini Hasilnya!
JAKARTA, iNews.id - Badan Pangan Nasional (Bapanas) selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) mengetes kandungan residu berbahaya pada anggur muscat yang beredar di Indonesia. Lantas, bagaimana hasilnya?
Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, hasil rapid test yang dilakukan bersama dinas yang menangani pangan di daerah menunjukkan bahwa anggur muscat negatif mengandung racun. Sehingga, buah tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Alhamdulillah hasil pengujian rapid test yang dilakukan oleh OKKP di daerah terhadap anggur Shine Muscat di peredaran menunjukkan hasil yang negatif," ucap Arief dikutip Sabtu (2/11/2024).
"Namun demikian, saya sudah minta kepada seluruh tim di keamanan pangan segar agar terus memperkuat pengawasan, dari rapid test lanjut dengan pengujian secara berkala, sehingga masyarakat atau konsumen secara umum aman dan nyaman," tutur dia.
Hal senada juga diungkap Plh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Yusra Egayanti. Ia mengatakan, meskipun sampling rapid test menunjukkan hasil negatif, pihaknya bersama OKKPD terus memperluas cakupan sampling rapid test di daerah untuk memperkuat kepastian keamanan .
"Sejak dua hari terakhir kami bersama teman-teman daerah terus melakukan sampling rapid test anggur shine muscat ini di berbagai lokasi, baik di pasar tradisional, retail modern, hingga ke pelaku usaha/importir. Rapid test ini terus kita gencarkan dalam beberapa hari ke depan," ujar Yusra.
Tercatat, sejak 29 hingga 30 Oktober 2024 rapid test dilakukan di hampir 100 sampel di provinsi dan kabupaten/kota. Hingga 31 Oktober 2024, pengambilan sampel diperluas sehingga totalnya mencapai 187 sampel yang berasal dari 18 Provinsi dan 42 Kab/Kota di seluruh Indonesia.
"Sampel ini tersebar di berbagai titik, yaitu di importir, pasar tradisional, retail modern dan toko/kios buah," kata Yusra.
Sementara itu, pihaknya juga akan uji laboratorium terhadap sampling rapid test sehingga hasil yang didapatkan dari rapid test dapat lebih akurat, lebih valid, dan memberikan kepastian terhadap jaminan keamanan pangan segara di peredaran.