Satu Lagi Wilayah di Rusia Larang Jilbab dan Cadar di Sekolah

Satu Lagi Wilayah di Rusia Larang Jilbab dan Cadar di Sekolah

Terkini | inews | Senin, 28 Oktober 2024 - 14:37
share

MOSKOW, iNews.id - Satu lagi wilayah Rusia melarang penggunaan jilbab dan cadar di sekolah. Wilayah Vladimir, sekitar 200 km dari Moskow, pada mulai pekan depan melarang penggunaan pakaian Muslimah tersebut di semua institusi pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kepemudaan Wilayah Vladimir, dalam pengumuman pada Sabtu lalu, menyatakan klausul baru ditambahkan dalam aturan mengenai syarat standar seragam siswa di pendidikan dasar dan menengah.

"Pakaian dan elemen-elemen yang menunjukkan afiliasi keagamaan siswa tidak diperbolehkan di lembaga pendidikan. Aturan tersebut sesuai dengan Konstitusi Rusia serta hukum federal mengenai asosiasi keagamaan dan pendidikan," bunyi dokumen, seperti dilaporkan RT, dikutip Senin (28/10/2024).

Disebutkan, aturan ini dibuat untuk menunjukkan sifat sekuler dari lembaga pendidikan di wilayah maupun kota serta menjaga kenetralan agama.  Aturan ini akan berlaku sepekan sejak tanggal publikasi.

Jilbab dikategorikan sebagai kain yang menutupi kepala dan leher (tak termasuk wajah), sedangkan niqab merupakan cadar yang menutupi seluruh wajah namun menyisakan mata.

Populasi Wilayah Vladimir diisi oleh sebagian besar adalah etnis Rusia, sementara Muslim kurang dari 1 persen.

Beberapa wilayah Rusia lainnya baru-baru ini juga melarang jilbab dan cadar dengan alasan keamanan. 

Penggunaan niqab bahkan dilarang di republik-republik mayoritas Muslim sepertu Karachaevo-Cherkessia dan Dagestan, menyusul serangan terhadap tempat-tempat keagamaan Kristen dan Yahudi yang menewaskan 20 orang. 
Insiden terpisah, seorang pria mengenakan pakaian wanita dan niqab melepaskan tembakan ke patroli polisi di Dagestan.

Mengomentari aturan baru yang diterapkan di banyak wilayah Rusia, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, penggunaan cadar menghalangi lembaga penegak hukum untuk memenuhi tugas-tugas.

“Saya yakin saat situasi seperti itu (masalah keamanan) muncul dan ketika kepentingan untuk memastikan keamanant, semua orang, termasuk umat Islam, harus menaatinya dengan penuh rasa hormat,” katanya.

Topik Menarik