Media Israel Sebut Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Disengaja, Bukan Prestasi Intelijen

Media Israel Sebut Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Disengaja, Bukan Prestasi Intelijen

Terkini | inews | Jum'at, 18 Oktober 2024 - 15:52
share

GAZA, iNews.id - Media Israel mengungkap pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Rafah, Jalur Gaza Selatan, tak diduga-duga. Operasi yang digelar militer Zionis di kawasan tersebut bukan bersifat khusus, melainkan rutin.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, pasukan dari unit Bislach sedang melakukan penyisiran rutin di Rafah. Mereka lalu mendeteksi gerakan mencurigakan di dalam bangunan yang dipasangi ranjau bom.

Unit tersebut melepaskan tembakan artileri ke gedung tersebut, menewaskan tiga anggota Hamas. Saat itu mereka sama sekali belum mengetahui identitas orang-orang di dalamnya.

Setelah beberapa saat, tentara Israel menyisir bangunan tersebut. Namun sebelum memasukinya, ada orang dari dalam yang melempar dua granat, satu meledak dan yang lain tidak.

“Pasukan tersebut mundur lalu mengirim drone, mendeteksi seorang yang terluka, dengan wajah tertutup, duduk di sebuah ruangan dan berusaha menjatuhkan drone tersebut dengan tongkat," demikian laporan Yedioth Ahronoth, sebagaimana dilaporkan kembali Anadolu.

Saat tentara Israel memasuki bangunan, mereka mendapati salah satu dari mereka mirip dengan Sinwar.

Operasi itu benar-benar digelar rutin, tak mengandalkan informasi intelijen.

Laporan media tersebut bertentangan dengan klaim militer Israel sebelumnya bahwa Sinwar bersembunyi di terowongan bersama para sandera Israel. Pada kenyatannya, Sinwar berada di sebuah bangunan yang dikepung pasukan Israel sebelum terbunuh. Dia mengenakan rompi anti-peluru serta syal yang menutupi wajah.

Militer Israel mengklaim, bekerja sama dengan badan keamanan dalam negeri Shin Bet, melakukan puluhan operasi selama beberapa bulan terakhir untuk membatasi pergerakan Sinwar dan berujung pada kematiannya.

Satu unit dari Brigade 828 melihat dan membunuh tiga anggota Hamas dalam pengejaran. Dari hasil tes DNA menggunakan sampel milik Sinwar ternyata identik.

Militer Zionis juga menyebutkan, Sinwar terbunuh pada Rabu, namun jasadnya baru ditemukan pada Kamis.

Topik Menarik