Ketum Kadin Anindya Bakrie Paparkan 6 Upaya Prioritas ASEAN untuk Menghadapi Multi-Krisis Global 

Ketum Kadin Anindya Bakrie Paparkan 6 Upaya Prioritas ASEAN untuk Menghadapi Multi-Krisis Global 

Ekonomi | inews | Kamis, 10 Oktober 2024 - 15:26
share

VIENTIANE, iNews.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024-2029 Anindya Bakrie menjadi keynote speaker dalam ASEAN Business and Investment Summit (BIS) 2024 di Landmark Mekong Riverside, Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024). 

Dalam pidatonya, Anindya yang juga hadir mewakili Indonesia sebagai Ketua APEC-Business Advisory Council (BAC) sekaligus sebagai Ketua ASEAN-BAC menekankan enam prioritas ASEAN dalam menghadapi multi-krisis global dengan target pertumbuhan ekonomi, di antaranya transformasi digital untuk memberdayakan UMKM, pembangunan berkelanjutan melalui akses energi bersih yang merata.

Lalu, ketahanan layanan kesehatan dengan pasar layanan kesehatan ASEAN yang terpadu. memperkuat ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan, memfasilitasi perdagangan dan investasi dengan mengurangi faktor hambatan, serta meningkatkan konektivitas antar-negara ASEAN ke posisi Laos sebagai pusat regional yang vital bagi pertumbuhan ekonomi ASEAN. 

Anindya menuturkan, prioritas utama meliputi transformasi digital untuk memberdayakan UMKM, pembangunan berkelanjutan melalui akses energi bersih yang adil, dan ketahanan kesehatan dengan di kawasan ASEAN secara terpadu. 

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie saat menghadiri ASEAN Business and Investment Summit 2024 di Landmark Mekong Riverside, Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024). (Foto: Masirom)
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie saat menghadiri ASEAN Business and Investment Summit 2024 di Landmark Mekong Riverside, Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024). (Foto: Masirom)

"Selain itu, memperkuat ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan, memfasilitasi perdagangan dan investasi dengan mengurangi hambatan, dan meningkatkan konektivitas untuk memposisikan Laos sebagai pusat regional sangat penting bagi pertumbuhan ASEAN," ucap Anindya.

Anindya menambahkan, ekonomi ASEAN turut mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 4,4 persen selama tahun 2010-2022, dengan Singapura dan Indonesia memimpin arus investasi asing langsung. Pertumbuhan ASEAN yang tetap menjanjikan, dengan permintaan domestik yang tangguh dan peningkatan ekspor barang dan jasa.

Selain itu, sejumlah bank sentral di kawasan akan melonggarkan kebijakan moneter pada tahun 2024 dengan memberikan stimulus ekonomi lebih lanjut untuk mendukung pertumbuhan.

"Arus masuk investasi asing langsung ke ASEAN terus menguat, sehingga semakin memperkuat peran kawasan ini dalam perdagangan global," katanya.

Anindya menyampaikan bahwa kawasan ASEAN diproyeksikan menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di ekonomi global dan mesin pertumbuhan yang semakin penting di Asia Pasifik. Dengan jumlah penduduk mencapai 671 juta jiwa dan PDB 2022 sebesar 3,6 triliun dolar AS, menjadikan kawasan tersebut sebagai ekonomi terbesar ke-5 pada tahun 2022.

"Prospek ekonomi ASEAN pada tahun 2024 tetap kuat, didorong oleh permintaan domestik yang terus meningkat dan tingkat pertumbuhan yang solid sebesar 5,7 persen pada tahun 2022. FDI (investasi asing langsung) mencapai 224,2 miliar dolar AS pada tahun 2022, seiring perusahaan multinasional terus mendiversifikasi rantai pasokan ke Asia Tenggara, sekaligus memperkuat daya tarik kawasan tersebut sebagai pusat investasi strategis," tuturnya.

Turut mendampingi Anindya dalam ASEAN BIS 2024 adalah Bernardino Moningka Vega sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia 2024-2029 Bidang Perdagangan Internasional sekaligus sebagai ASEAN BAC Indonesia Alternate Chair. Anindya dan Bernardino ditunjuk mewakili Indonesia dalam ASEAN-BAC 2024 oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melalui surat bernomor 588/M-DAG/SD/10/2024 dan ditandatangani pada 4 Oktober 2024.

Topik Menarik