7 Contoh Artikel Ilmiah, Bisa Jadi Referensi Menulis Mahasiswa

7 Contoh Artikel Ilmiah, Bisa Jadi Referensi Menulis Mahasiswa

Terkini | inews | Rabu, 9 Oktober 2024 - 22:58
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh artikel ilmiah berikut ini bisa jadi referensi menulis. Terlebih bagi mahasiswa yang akan menulis tugas akhir ataupun tugas kuliah dari dosen. 

Artikel ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang ditulis dengan prinsip-prinsip ilmiah yang berdasarkan data dan fakta yang didapat dari observasi, eksperimen, dan kajian pustaka. Adapun, mengutip Witarsa pada buku Publikasi Jurnal Nasional, artikel ilmiah juga digunakan untuk mendapatkan hak intelektualitas penemuan. 

Melansir berbagai sumber, Rabu (9/10/2024), berikut contoh artikel ilmiah yang dapat mahasiswa ataupun kamu pelajari. 

Contoh Artikel Ilmiah 

1. Judul: Guru Ideal di Era Digital 

Mengutip dari buku Artikel Guru Zaman Now karya Dede Awan Aprianto (2018), berikut contoh artikel ilmiah tentang pendidikan. 

Guru yang ideal di era digital adalah guru yang smart. Pintar dalam memaksimalkan keunggulan dirinya dan mampu mengajarkan individu lain. Selain smart, guru ideal di era digital adalah guru yang santun dan beretika. 

Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Mengayomi dan membantu senior, juga pendorong semangat para junior agar mampu berkarya lebih jauh dari dirinya. Guru yang ideal di era digital adalah guru yang menerapkan TIK dalam pembelajaran. 

Tidak "gaptek" dan "jadul", selalu bisa mengikuti dan mengimbangi perkembangan teknologi. Dan yang tak kalah pentingnya guru yang ideal di era digital adalah guru yang mampu menjadi teladan siswa. 

Tidak "jarkoni" (bisa ngujar ra bisa nglakoni), atau NATO (no action, talk only). Jika guru bisa menasehati siswa untuk disiplin, maka guru jangan terlambat. Jika guru menasehati siswa untuk santun, maka guru haruslah santun. 

Jika guru menasehati siswa untuk konsisten bersikap, maka galak boleh, tapi sedikit saja. guru harus tegas. Keras boleh, Guru yang ideal di era digital adalah guru yang bisa meminimalkan hukuman fisik sebagai bentuk penegakan disiplin. 

Pendekatan individu lebih diutamakan untuk mengatasi kenakalan siswa zaman now. Maka guru yang ideal di era digital adalah guru yang harus ekstra sabar. Kesabaran adalah karakter ideal guru zaman now yang harus melekat erat dalam kesehariannya. 

Guru yang ideal di era digital adalah guru yang selalu melakukan pengembangan diri, mengikuti diklat dan seminar atau pertemuan ilmiah, tidak perhitungan dalam membeli buku dan rajin membaca sebagai sebuah kebutuhan pokok. 

Apalagi guru yang sudah bersertifikat, haruslah menyisipkan sekian persen untuk pengembangan dirinya, dan itu sifatnya adalah wajib. Guru yang ideal di era digital adalah adalah guru yang terbuka dalam informasi dan anti hoax. 

Mampu menyaring informasi sebelum menyebarluaskannya. Seorang guru yang membudayakan literasi tentunya akan terhindar dari berita hoax yang bisa merugikan dan menyesatkan. 

Guru yang ideal di era digital selanjutnya adalah guru yang mampu menyiapkan siswa sejak dini dalam menghadapi persaingan bebas, membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan zaman now di era digital ini. 

2. Judul: 3 Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Oleh Pelari 

Berikut artikel ilmiah populer tentang kesehatan mengutip dari laman resmi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo. 

Lari merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat bagus untuk membakar lemak. Tidak heran banyak orang yang melakukan olahraga ini demi menjaga berat badan dan kesehatannya. 

Namun, ada hal yang belum diketahui oleh para orang-orang yang sering dan rutin melakukan olahraga lari. Apa hal tersebut? Ada 3 nutrisi penting yang harus dijaga oleh para pelari agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga. 

Meskipun olahraga lari secara umum membuat badan sehat, tetapi jika dilakukan tanpa memperhatikan nutrisi-nutrisi di dalam tubuh tercukupi atau tidak, maka lari bisa menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

Apa saja ke-3 nutrisi tersebut? 

1. Karbohidrat 

Nutrisi pertama yang harus tercukupi oleh pelari adalah karbohidrat. Jika kita berlari dengan jarak yang jauh dan intensitas tinggi, namun hanya diimbangi dengan karbohidrat yang rendah, maka itu sama saja dengan mengendarai suatu mobil tanpa memakai bahan bakar. 

Meskipun kita sudah mengkonsumsi minuman berenergi, namun asupan karbohidrat yang paling baik yaitu bersumber dari makanan alami yang mengandung gizi. Makanan yang paling banyak mengandung karbohidrat yaitu seperti ubi jalar, nasi, gandum, dan masih banyak lagi. 

2. Zat Besi 

Nutrisi yang harus dipenuhi selanjutnya yaitu zat besi. Zat besi memiliki peran penting untuk membantu pembentukan sel darah merah, yang mana selanjutnya akan membawa oksigen ke dalam otot tubuh. 

Saat berlari, otot akan bekerja dengan keras. Sehingga membutuhkan asupan zat besi yang cukup. Sumber-sumber makanan yang paling banyak mengandung zat besi adalah jenis kacang-kacangan, daging merah, ikan, tahu, dan bayam. 

3. Sodium 

Nutrisi yang ketiga adalah sodium, seorang pelari sangat memerlukan sodium ketika berlari. Hal ini karena sodium memiliki peran penting pada saat berlari, yaitu sebagai pemenuh kebutuhan cairan tubuh. 

Bagi orang yang memiliki keringat asin, sodium merupakan kebutuhan penting yang harus terpenuhi. Ciri-ciri orang yang memiliki keringat asin yaitu ketika keringat yang keluar dari area muka mengenai mata, maka mata akan terasa perih. 

Sumber makanan dan minuman yang mengandung sodium adalah keju, roti, sup, dan jenis minuman berenergi. 

Demikian ke-3 nutrisi yang harus dipenuhi oleh para pelari aktif dan rutin. Jangan karena ingin hidup sehat, tapi melalaikan kebutuhan nutrisi di dalam tubuh. Karena tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menjaga ketahanan tubuhnya. 

3. Judul: Kurikulum Merdeka: Harapan Baru atau Tantangan Baru bagi Pendidikan Indonesia

Pendahuluan:

Kurikulum Merdeka, sebuah inisiatif terbaru dalam dunia pendidikan Indonesia, hadir dengan janji untuk memberikan fleksibilitas dan relevansi yang lebih besar dalam proses pembelajaran. Namun, terdapat pula sejumlah tantangan yang perlu diatasi. 

Isi:

Kurikulum Merdeka adalah sebuah kebijakan pendidikan yang memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik daerah, potensi peserta didik, dan kebutuhan zaman. 

Kurikulum ini dirancang untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Tujuan utamanya adalah memberikan otonomi kepada guru dalam merancang pembelajaran yang lebih menarik dan relevan.

Implementasi Kurikulum Merdeka telah dimulai secara bertahap di beberapa sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah telah berhasil menerapkan kurikulum ini dengan baik, namun masih banyak juga yang menghadapi tantangan. 

Kurikulum ini memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat.

Penutup

Kurikulum Merdeka adalah langkah maju dalam reformasi pendidikan di Indonesia. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, tetap memiliki potensi besar. Dengan dukungan dari semua pihak, Kurikulum Merdeka dapat menjadi harapan baru bagi pendidikan Indonesia.

Saran

Pemerintah dapat mningkatkan anggaran untuk pendidikan, menyediakan pelatihan yang berkelanjutan bagi guru, dan memberikan dukungan teknis kepada sekolah. Sekolah emberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan diri.

4. Judul: Bagaimana Pengaruh Permainan Video Mampu Merangsang Kecerdasan Anak

Pendahuluan: 

Permainan video seringkali dipandang sebelah mata dan dianggap hanya sebagai bentuk hiburan semata. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa permainan video tertentu, terutama yang bersifat edukatif, dapat memberikan dampak positif pada perkembangan kognitif anak. 

Isi:

Permainan video seringkali melibatkan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan strategis. Hal ini dapat melatih kemampuan berpikir kritis, analisis, dan kreativitas anak.

Banyak permainan video yang membutuhkan respon cepat dan koordinasi yang baik antara mata dan tangan. Hal ini dapat meningkatkan kecepatan reaksi dan keterampilan motorik halus anak.

Permainan video yang melibatkan navigasi dalam ruang 3 dimensi dapat membantu anak mengembangkan kemampuan spasial, yaitu kemampuan untuk memahami dan memanipulasi objek dalam ruang.

Permainan video yang dirancang dengan baik juga dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik, sehingga meningkatkan motivasi belajar anak, seperti puzzle game, game strategi, dan game simulasi.

Penutup: 

Permainan video dapat menjadi alat yang efektif untuk merangsang kecerdasan anak, jika digunakan dengan bijak. Dengan memilih permainan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan berbagai keterampilan yang bermanfaat.

Saran

Pilih permainan video yang sesuai dengan usia dan minat anak, batasi waktu bermain, dan bermain bersama anak untuk mengawasi dan membimbing mereka. Integrasikan permainan video edukatif ke dalam proses belajar untuk pembelajaran lebih menarik dan efektif.

Buatlah permainan video yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan bermanfaat bagi perkembangan anak.

5. Judul: Peran Pembekalan Agama dalam Membina Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar

Pendahuluan:

Pendidikan agama merupakan salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter siswa. Sejak usia dini, anak-anak perlu dikenalkan pada nilai-nilai agama agar tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan memiliki keimanan yang kuat. 

Isi:

Agama memberikan landasan moral yang kuat bagi individu. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi yang diajarkan dalam agama menjadi pedoman hidup sehari-hari.

Selain itu, agama dapat memberikan identitas diri yang kuat bagi seseorang. Dengan mengenal agamanya, siswa akan merasa lebih percaya diri dan memiliki tujuan hidup yang jelas. Agama mengajarkan cara mengelola emosi dengan baik. 

Nilai-nilai seperti sabar, syukur, dan ikhlas dapat membantu siswa mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Agama mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, seperti kasih sayang, toleransi, dan kerjasama untuk memperkuat hubungan sosial siswa.

Bagaimana Cara Memberikan Pembekalan Agama yang Efektif?

1. Materi agama sebaiknya disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, misalnya melalui cerita, permainan, atau lagu. Guru dapat memberikan contoh-contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan nilai-nilai agama.

2. Nilai-nilai agama dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran lain, seperti Bahasa Indonesia, Matematika, atau Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Orang tua perlu bekerja sama dengan sekolah dalam memberikan pendidikan agama kepada anak.

Penutup:

Pembekalan agama sejak dini sangat penting dalam membentuk karakter religius siswa. Dengan memberikan pembelajaran agama yang efektif dan menarik, kita dapat mencetak generasi muda yang berakhlak mulia, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Saran

Perlu adanya perbaikan kurikulum pendidikan agama agar lebih relevan dengan perkembangan zaman. Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk pembelajaran agama, seperti perpustakaan, dan media pembelajaran yang interaktif.

Sekolah perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti tokoh agama, orang tua, dan masyarakat, dalam upaya membina karakter religius siswa.

6. Judul: Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pendahuluan: 

Di era digital, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, termasuk kehidupan siswa. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan gadget, muncul kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap prestasi belajar siswa. 

Isi:

Membahas berbagai manfaat penggunaan gadget dalam pembelajaran, seperti akses ke sumber belajar yang luas, kemudahan dalam berkomunikasi, dan pengembangan keterampilan digital.

Dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengulas penelitian yang menunjukkan hubungan antara penggunaan gadget yang berlebihan dengan penurunan konsentrasi, gangguan tidur, dan penurunan prestasi akademik.

Selain itu, terdapat faktor-faktor yang dapat memoderasi hubungan antara penggunaan gadget dan prestasi belajar, seperti jenis aplikasi yang digunakan, durasi penggunaan, dan pengawasan orang tua.

Strategi penggunaan gadget yang efektif dapat dengan memberikan rekomendasi mengenai cara penggunaan gadget yang efektif untuk mendukung pembelajaran, seperti mengatur jadwal penggunaan, memilih aplikasi edukatif, dan membatasi penggunaan media sosial.

Penutup: 

Penggunaan gadget dapat memberikan manfaat maupun dampak negatif bagi prestasi belajar siswa. Penting bagi siswa, orang tua, dan sekolah untuk menemukan keseimbangan dalam penggunaan gadget, sehingga teknologi dapat menjadi pendukung belajar, bukan penghambat.

Saran

Orang tua dapat membatasi waktu penggunaan gadget, pilih aplikasi pendidikan yang sesuai, dan ajarkan anak-anak untuk menggunakan gadget dengan bijak.

Sedangkan, untuk guru dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, namun tetap perhatikan keseimbangan antara pembelajaran online dan offline.

7. Judul: Mengenal Gaya Belajar: Kunci untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran

Pendahuluan:

Gaya belajar merupakan cara seseorang memproses informasi dan belajar paling efektif. Setiap individu memiliki gaya belajar yang unik, yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Dengan memahami gaya belajar, kita dapat mengoptimalkan proses belajar.

Isi:

Gaya belajar adalah preferensi individu dalam cara menerima, memproses, dan mengingat informasi. Ini bukan tentang kecerdasan, melainkan tentang cara otak kita bekerja secara alami. Secara umum, gaya belajar dapat dikategorikan menjadi tiga tipe utama:

Visual (Visual-Spatial): Pembelajar visual lebih mudah memahami informasi melalui gambar, diagram, grafik, dan peta pikiran. Mereka sering kali mengingat informasi dengan baik jika disajikan dalam bentuk visual.

Auditori (Auditory-Musical): Pembelajar auditori lebih suka belajar melalui mendengarkan. Mereka sering kali mengingat informasi dengan baik jika dijelaskan secara lisan atau melalui musik.

Kinestetik (Physical): Pembelajar kinestetik lebih suka belajar melalui pengalaman langsung dan gerakan fisik. Mereka sering kali lebih mudah memahami konsep jika dijelaskan melalui demonstrasi atau eksperimen.

Penutup:

Mengenal gaya belajar adalah langkah penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan memahami bagaimana Anda belajar paling baik, Anda dapat menyesuaikan metode belajar seseorang dan mencapai tujuan belajar Anda. 

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki gaya belajar yang unik, jadi jangan ragu untuk bereksperimen dan menemukan apa yang paling cocok untuk Anda.

Saran:

Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa. Sedangkan, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengidentifikasi gaya belajar mereka dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.

Untuk siswa dapat menjadi lebih proaktif dalam mengelola pembelajaran mereka dengan mengetahui gaya belajar mereka sendiri.

Demikian ulasan mengenai contoh artikel ilmiah. Semoga bermanfaat ya!

Topik Menarik