Rugi Garuda Indonesia Bengkak 32,88 Persen Jadi Rp1,6 Triliun di Semester I 2024

Rugi Garuda Indonesia Bengkak 32,88 Persen Jadi Rp1,6 Triliun di Semester I 2024

Berita Utama | inews | Selasa, 1 Oktober 2024 - 13:55
share

JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan rugi bersih senilai 101,65 juta dolar AS pada semester I 2024. Angka ini membengkak 32,88 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Realisasi rugi maskapai penerbangan pelat merah itu setara Rp1,6 triliun (kurs Jisdor BI pada 28 Juni 2024, Rp16.394 per 1 dolar AS). Dengan begitu, rugi per saham dasar dan dilusian menjadi 0,00111 dolar AS dari edisi sebelumnya 0,00084 dolar AS.

Sementara dari sisi topline, pendapatan usaha GIAA naik 18,26 persen yoy menjadi 1,62 miliar dolar AS atau setara Rp26,5 triliun.

Namun, sederet beban operasional, pemeliharaan, hingga kebandaraan ikut membengkak, sehingga tak ada margin bersih yang dicatatkan. 

Secara operasional, GIAA sudah rugi sebelum pajak mencapai 112,95 juta dolar AS, dengan rugi periode berjalan menembus 100,35 juta dolar AS.

Pencapaian ini membuat defisit rugi kian bertambah dalam neraca keuangan, sehingga membebani ekuitas yang mengalami defisiensi modal mencapai 1,38 miliar dolar AS.

Aset GIAA akhir Juni menembus 6,54 miliar dolar AS, dengan utang total sebanyak 7,93 miliar dolar AS. Perusahaan masih menggenggam kas dan setara kas sebesar 229,11 juta dolar AS pada akhir paruh pertama 2024.

Topik Menarik