5 Fakta OTK Rusuh saat Diskusi Dihadiri Din Syamsuddin, 10 Orang Diburu Polisi

5 Fakta OTK Rusuh saat Diskusi Dihadiri Din Syamsuddin, 10 Orang Diburu Polisi

Berita Utama | inews | Minggu, 29 September 2024 - 02:30
share

JAKARTA, iNews.id - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengecam keras aksi anarkisme yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal (OTK), yang melakukan pembubaran di acara diskusi di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024). Aksi itu viral di media sosial.

"Apa yang terjadi tadi adalah kejahatan demokrasi. Kita membiarkan mereka berorasi sebagai manifestasi demokrasi, tapi ketika mereka masuk dan merusak, ini adalah anariksme," kata Din Syamsuddin dalam jumpa persnya yang dikutip dari channel YouTube Refly Harun.

Aksi itu diketahui berbarengan dengan unjuk rasa di depan hotel. Sejumlah polisi berjaga di depan hotel. 

Sejumlah tokoh yang hadir dalam diskusi itu yakni Din Syamsuddin, Refly Harun, Said Didu hingga Sunarko.

Berikut ini lima fakta yang dirangkum iNews.id terkait kerusuhan itu:

1. Din Syamsuddin Kecewa dengan Polisi

Din Syamsuddin menilai bahwa hal ini tidak hanya memalukan, tetapi menganggu dan merusak kehidupan dan kebangsaan. Dalam kesempatan itu, dia pun menyoroti tanggung jawab kepolisian.

"Polisi, mohon maaf saya ingin katakan terus terang tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana yang menjadi slogan. Ternayat diam saja. Saya sungguh protes keras polisi yang berdiam diri bahkan membiarkan aksi-aksi anariksme," ujarnya.

Sementara, pakar hukum tata negara, Refly Harun menilai apa yang dilakukan orang-orang tak dikenal itu bagian dari tindakan kriminal.

"Itu bukan delik aduan, dan mereka melakukan itu di depan polisi. Jadi kalo polisi tidak bertindak, aneh bin ajaib. Menurut saya kita perlu rame-rame dateng ke kantor polisi untuk menyampaikan hal ini," tutur Refly.

2. Polisi Jaga Aksi Demo di Depan Hotel, Pelaku Masuk Lewat Pintu Belakang

Kompol Edy Purwanto membeberkan tentang kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, aksi itu berbarangan dengan unjuk rasa pada pukul 09.00 WIB.

"Aliansi Cinta Tanah Air ini datang melakukan orasi di Gerbang Pintu Grand Kemang bagian depan," ujarnya, Sabtu (28/9/2024).

Menurutnya, saat polisi tengah fokus melakukan pengamanan unras di depan hotel kawasan Kemang itu, mendadak polisi menerima informasi adanya sekelompok orang tak dikenal masuk ke hotel itu dari pintu bagian belakang. Polisi lantas menuju bagian belakang hotel untuk mengamankan bagian tersebut.

"Tiba-tiba kami mendapatkan informasi ada sekelompok orang tak dikenal masuk lewat gerbang pintu belakang. Mereka yang melakukan perusakan itu masuk," tuturnya.

3. Polisi Tak Diberi Tahu soal Diskusi di Dalam Hotel

Kompol Edy Purwanto menyebutkan diskusi di hotel kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta tak ada pemberitahuannya ke polisi.

"Jadi setahu kami kegiatan apa yang ada di Grand Kemang itu tak ada pemberitahuan ke kami, ke Polsek atau ke Polres," katanya.

Menurutnya, polisi hanya menerima pemberitahuan tentang adanya unjuk rasa di sebuah hotel kawasan Kemang, dilakukan Aliansi Cinta Tanah Air. Polisi lantas fokus melakukan pengamanan terhadap aksi tersebut.

4. Pelaku Rusuh 10 Orang, Sudah Diketahui Identitasnya

Polisi menyebutkan, telah mengidentifikasi sejumlah pelaku perusakan dalam sebuah acara diskusi itu. Pelaku diduga ada 10 orang.

"Ada 10 orang. Sudah kita identifikasi dan ketahui nama-nama pelakunya," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Sabtu (28/9/2024).

5. Pelaku akan Diproses Hukum

Kombes Ade menerangkan setidaknya sudah ada 10 orang tak dikenal yang telah teridentifikasi polisi lantaran melakukan perusakan. Polisi pun bakal mengamankan para terduga pelaku perusakan tersebut.

"(Pelaku) akan kita tangkap dan proses hukum," tuturnya.

Topik Menarik