Cerita Meutya Hafid Kumpulkan Keberanian Pimpin Rapat Komisi I DPR dengan Prabowo

Cerita Meutya Hafid Kumpulkan Keberanian Pimpin Rapat Komisi I DPR dengan Prabowo

Terkini | inews | Rabu, 25 September 2024 - 16:14
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengaku harus mengumpulkan keberanian dalam mengundang dan memimpin rapat bersama Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga menjabat sebagai Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto. Dia menyebut Prabowo sosok yang penting karena dapil 96 juta warga Indonesia.

"Saya sebelum membuka akan sampaikan bahwa, saya sebetulnya mengumpulkan keberanian luar biasa dan cukup lama untuk mengundang mitra kami Pak Menhan," kata Meutya, Rabu (25/9/2024).

Kendati demikian, Meutya menegaskan mengumpulkan kekuatan bukan karenatakut dengan Prabowo melainkan karena 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia yang melekat pada Prabowo.

"Bukan karena takut dengan Pak Prabowonya, tetapi kepada beliau saat ini melekat 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia," tutur Meutya.

Menurutnya, raihan suara Prabowo amatlah tinggi. Dia pun membandingkan raihan suara yang didapat dari seluruh anggota Komisi I DPR RI masih jauh dari raupan suara Prabowo.

"Kami di jumlah Pak Menhan, dari 50 anggota ini kalau dijumlah suara kemarin ketika pemilu, paling banter sampai 3 juta saja dari seluruh total," kata Meutya.

Selanjutnya: Agenda Rapat Menhan dengan Komisi I DPR

Dia mengaku bangga bisa menggelar rapat dengan Prabowo. "Jadi ini merupakan kebanggaan kami Pak Menhan yang juga sekarang menyandang status presiden terpilih dengan 96 juta suara dapat hadir," katanya.

Sedianya, Prabowo datang ke rapat itu dalam kapasitasnya sebagai Menhan. Dari informasi yang didapat, Komisi I DPR RI akan menggelar raker bersama Menhan Prabowo, Menlu Retno Marsudi hingga Menkumham Supratman Andi Agtas.

Adapun agenda rapat yakni pembicaraan tingkat I terhadap 5 RUU Kerjasama Bidang Pertahanan. Namun, tak dijelaskan secara detail RUU apa yang akan dibahas.

Sedianya, agenda itu akan dimulai dengan pembukaan, laporan panita kerja (panja), pembacaan naskah RUU.

Topik Menarik