Latar Belakang Kolonialisme di Indonesia: dari Penjajah Belanda hingga Jepang

Latar Belakang Kolonialisme di Indonesia: dari Penjajah Belanda hingga Jepang

Berita Utama | inews | Selasa, 24 September 2024 - 16:58
share

JAKARTA, iNews.id - Kolonialisme di Indonesia berlangsung selama berabad-abad, dengan berbagai bangsa asing yang datang untuk menguasai wilayah nusantara. Awalnya, kolonialisme di Indonesia didorong oleh kekayaan sumber daya alam, terutama rempah-rempah yang sangat diminati di Eropa. 

A Kardiyat Wiharyanto dalam bukunya 'Masa  Kolonialisasi Belanda 1800-1825' menjelaskan para pedagang dan penjelajah dari Eropa mulai tiba di kepulauan Indonesia untuk berdagang dan mengeksploitasi kekayaan alam yang melimpah.

Awal Mula Kolonialisme di Indonesia

Pada awalnya, bangsa Portugis dan Spanyol adalah yang pertama menginjakkan kaki di Indonesia. Namun, pengaruh mereka di nusantara tidak bertahan lama. Pada awal abad ke-17, Belanda melalui Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) mulai mendominasi perdagangan di Indonesia. VOC didirikan pada tahun 1602 dengan tujuan mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah. 

Mereka mendirikan kantor-kantor perdagangan di berbagai wilayah strategis, termasuk Batavia (sekarang Jakarta), yang menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda.

Belanda Dirikan VOC

Peninggalan dari bangkai kapal dagang VOC yang pernah ada di Indonesia. (Foto: Istimewa)
Peninggalan dari bangkai kapal dagang VOC yang pernah ada di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Alfred Russel dalam bukunya 'Sejarah Nusantara' menjelaskan kekuasaan VOC bukan hanya di bidang perdagangan, tetapi juga merambah ke ranah politik dan militer. Mereka mulai mempengaruhi dan mengendalikan raja-raja lokal untuk mendukung kepentingan VOC. 

Di bawah kendali VOC, Indonesia mengalami eksploitasi besar-besaran. Namun, pada tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan akibat korupsi, ketidakmampuan manajemen, dan perang yang berkepanjangan. Dengan runtuhnya VOC, kekuasaan di Indonesia beralih langsung ke pemerintah Belanda.

Pemerintahan kolonial Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa atau cultuurstelsel pada tahun 1830. Sistem ini memaksa rakyat Indonesia menanam tanaman ekspor seperti kopi, tebu, dan nila yang sangat menguntungkan bagi Belanda. Sistem ini menyebabkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Indonesia karena mereka kehilangan tanah dan kebebasan untuk mengelola lahan mereka sendiri. Eksploitasi yang berlebihan ini menimbulkan kemiskinan, kelaparan, dan protes di berbagai daerah.

Selanjutnya: Perlawanan Bangsa Indonesia

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Belanda

Perlawanan terhadap kolonialisme Belanda muncul dari berbagai wilayah. Di Aceh, perang berkepanjangan berlangsung dari tahun 1873 hingga 1904. Di Jawa, Pangeran Diponegoro memimpin Perang Jawa (1825-1830) yang menjadi salah satu perlawanan terbesar terhadap Belanda. Meski perlawanan ini pada akhirnya berhasil dipadamkan oleh Belanda, semangat anti-kolonial terus berkobar di seluruh nusantara.

Pada awal abad ke-20, muncul gerakan nasionalis yang menuntut kemerdekaan Indonesia. Organisasi seperti Budi Utomo (1908) dan Sarekat Islam (1912) mulai memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia dan menyuarakan pentingnya kemerdekaan. Perjuangan ini semakin menguat setelah Belanda memperkenalkan kebijakan politik etis, yang antara lain bertujuan memberikan pendidikan kepada rakyat Indonesia. Namun, niat tersebut justru melahirkan kaum intelektual yang semakin sadar akan ketidakadilan kolonialisme.

Selanjutnya: Kedatangan Jepang

Jepang Datang pada 1942

Sejarah mencatat masa pendudukan Jepang di Indonesia merupakan salah satu babak penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia. (Foto: Istimewa)
Sejarah mencatat masa pendudukan Jepang di Indonesia merupakan salah satu babak penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia. (Foto: Istimewa)

Namun, masa penjajahan Belanda tidak berlangsung mulus. Pada tahun 1942, di tengah Perang Dunia II, Jepang menginvasi Indonesia. Jepang datang dengan janji membebaskan rakyat Indonesia dari penjajahan Belanda, dan mereka awalnya disambut baik oleh sebagian rakyat Indonesia. Namun, tak lama kemudian, Jepang menunjukkan watak penjajahnya. Mereka memaksa rakyat Indonesia bekerja keras melalui sistem kerja paksa (romusha) dan mengeksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan perang mereka.

Penjajahan Jepang yang berlangsung hingga 1945 meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia. Meskipun mereka hanya berkuasa selama tiga tahun, penderitaan yang dialami rakyat sangat berat. 

Sistem kerja paksa, kelaparan, dan kekerasan yang dilakukan tentara Jepang mengingatkan rakyat Indonesia akan pentingnya kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945, kesempatan emas bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya akhirnya tiba.

Dengan pengaruh dari kedua penjajahan, baik Belanda maupun Jepang, Indonesia meraih kesadaran nasional yang lebih kuat. Perlawanan, baik dalam bentuk fisik maupun diplomasi, menjadi kunci penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menjadi penutup masa kelam penjajahan dan membuka lembaran baru bagi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.

Topik Menarik