Pilot Susi Air Bebas, Komisi I DPR Sebut Soft Approach Jadi Strategi yang Tepat

Pilot Susi Air Bebas, Komisi I DPR Sebut Soft Approach Jadi Strategi yang Tepat

Terkini | inews | Minggu, 22 September 2024 - 01:00
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyebut pendekatan soft approach TNI-Polri dalam proses pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens adalah strategi terbaik. Kunci untuk misi pembebasan tersebut ialah dialog dengan pendekatan humanis. 

"Pendekatan soft approach yang dilakukan ini menunjukkan bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara yang damai dan terukur. Ini adalah sebuah pencapaian yang perlu kita terus kembangkan dalam menghadapi situasi-situasi serupa ke depan," ujar Meutya Hafid, Sabtu (21/9/2024). 

Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan setelah 19 bulan disandera oleh KKB di Papua. Meutya memuji kinerja dari Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 serta seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pembebasan pilot asal Selandia Baru itu.

"Saya mengapresiasi keberhasilan Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 yang telah membebaskan Kapten Philip dengan strategi yang tepat," tutur dia.

Menurut Meutya, kolaborasi aparat keamanan lintas instansi dalam misi pembebasan Kapten Philip juga patut diacungkan jempol. Sebab tanpa ada kolaborasi dan koordinasi yang baik, keberhasilan negosiasi sulit tercapai.

Lebih lanjut, Meutya juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, jajaran TNI/Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Pemerintah Daerah Papua, tokoh-tokoh adat dan tokoh Gereja di Papua, serta semua pihak yang telah berupaya dalam pembebasan Kapten Philip.

"Terima kasih atas usaha dan kerja kerasnya selama 19 bulan dalam misi pembebasan yang membuahkan keberhasilan ini,” ungkap Meutya.

Pimpinan Komisi di DPR yang membidangi urusan pertahanan serta hubungan internasional itu menilai strategi yang dilakukan pada pembebasan Kapten Philip itu bisa menjadi contoh dalam menghadapi KKB di Papua. Meutya menyatakan, soft approach memastikan keamanan korban.

“Metode yang mengedepankan dialog dan pendekatan humanis, merupakan langkah penting dan dapat dijadikan benchmark untuk operasi-operasi serupa di masa mendatang," katanya.

Topik Menarik