Kisah Anggota Hizbullah soal Bom Pager, Barang Baru Masih di Kemasan Ikut Meledak

Kisah Anggota Hizbullah soal Bom Pager, Barang Baru Masih di Kemasan Ikut Meledak

Terkini | inews | Sabtu, 21 September 2024 - 20:36
share

BEIRUT, iNews.id - Pager merek Gold Apollo yang meledak pada Selasa lalu sebagian baru dibagikan kepada para anggota Hizbullah. Tak ada kecurigaan apa pun bahwa perangkat komunikasi itu akan meledak.

Dua sumber dari Hizbullah mengatakan, bahkan ada pager yang baru dibagikan beberapa jam sebelum ledakan serentak terjadi pada Selasa sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Seorang anggota Hizbullah mengatakan, dia baru menerima pager pada Senin, sehari sebelum ledakan. Pager yang dia terima meledak saat masih dalam kotak kemasan.

Sumber itu menambahkan, satu pager yang diberikan kepada seorang anggota senior Hizbullah beberapa hari sebelumnya meledak. Ledakan itu tak melukai pejabat tersebut, melainkan seorang stafnya.

Dalam serangan yang tampaknya terkoordinasi, perangkat bermerek Gold Apollo meledak pada hari Selasa di seluruh wilayah kekuasaan Hizbullah di pinggiran Ibu Kota Beirut dan lembah Bekaa timur.

Sehari setelah ledakan pager, giliran walkie talkie yang digunakan anggota kelompok Hizbullah meledak. Serangan kedua ini lebih mematikan dibandingkan yang pertama. 

Dalam satu sekali ledakan walkie talkie, 25 orang meninggal dan 450 lainnya luka. Sementara serangan pager menewaskan 12 orang seketika. Dengan demikian kedua serangan itu telah menewaskan 37 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.

Sumber pejabat Lebanon lainnya mengatakan, baterai walkie-talkie dicampur dengan bahan yang sangat mudah meledak, PETN. Bahan itu tak terdeteksi karena sangat ringan, tak memengaruhi bobot keseluruhan.

Sumber keamanan lainya mengatakan, sangat sulit untuk mendeteksi bahan peledak tersebut menggunakan perangkat atau pemindai apa pun. 

Hizbullah sebenarnya menerapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk memeriksa peralatan yang akan mereka gunakan, termasuk pager, setelah dikirim ke Lebanon. SOP itu diterapkan sejak 2022. Namun saat pemeriksaan tak ada tanda-tanda mencurigakan dari perangkat-perangkat tersebut.

Topik Menarik