Melonjak, Korban Tewas Amukan Topan Yagi di Myanmar Tembus 100 Orang

Melonjak, Korban Tewas Amukan Topan Yagi di Myanmar Tembus 100 Orang

Terkini | inews | Senin, 16 September 2024 - 18:41
share

YANGON, iNews.id - Korban tewas hantaman Topan Yagi di Myanmar menembus 100 orang, tepatnya 113 orang, hingga Minggu (15/9/2024). Selain itu 64 lainnya masih dilaporkan hilang. Angka tersebut melonjak drastis dari jumlah kematian sehari sebelumnya yakni 74 orang.

Namun angka resmi pemerintah itu diyakini tak mencerminkan data sesungguhnya. Jumlah korban diyakini jauh di atas laporan tersebut. Sebagian orang mengatakan jumlah kematian sudah jauh lebih tinggi dari perkiraan resmi. Sebagian besar korban tewas akibat banjir dan tanah longsor.

Dampak hujan lebat berpusat di Negara Bagian Kayah, Kayin, Mandalay, Mon, dan Shan yang berada di Myanmar bagian tengah.

Juru bicara pemerintah junta Myanmar Zaw Min Tun mengatakan, 113 orang dipastikan tewas. Itu berbeda dengan laporan dari setiap daerah terdampak topan yang jika ditotal jumlahnya lebih daripada data pemerintah pusat.

Media Myanmar pro-AS, Radio Free Asia, melaporkan sedikitnya 160 orang tewas. Bahkan akun media sosial yang setia kepada pemerintahan junta militer, memberikan angka yang lebih ekstrem, yakni 230 orang tewas di Mandalay saja.

Sementara itu lebih dari 320.000 orang dipaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara. Hingga Jumat, lebih dari 236.000 orang ditampung di 187 kamp pengungsian.

Media pemerintah melaporkan, hampir 66.000 rumah hancur, belum termasuk 375 sekolah dan sebuah biara. Selain itu jalan raya sepanjang belasan km dan infrastruktur lainnya hanyut.

Yagi menghancurkan beberapa negara, seperti Vietnam, Laos, Filipina, dan Hainan di China. Di Vietnam saja korban tewas mencapai 260 orang lebih.

Meski Yagi telah turun menjadi depresi tropis sejak menerjang daratan di Vietnam utara, topan tersebut terus menyebabkan tanah longsor yang mematikan di beberapa negara Asia Tenggara.

Di Kalaw, kota perbukitan Negara Bagian Shan, sedikitnya 12 orang tewas berdasarkan data hingga Sabtu.

Seorang pria mengatakan dia mencoba menyelamatkan banyak warga yang terjebak di atap-atap rumah menggunakan tali pada 10 September. Saat itu ketinggian banjir mencapai 4 meter.

"Saya bisa menyaksilan beberapa keluarga yang terjebak di kejauhan berdiri di atap rumah. Saya dengar ada 40 jenazah di rumah sakit," katanya.

Seorang perempuan pemilik perusahaan di Kalaw mengklaim, 60 orang tewas di kota tersebut.

Myanmar mengalami kendala di bidang informasi sejak perang saudara pasca-kudeta pemerintahan Aung San Suu Kyi pada 2021. PBB memperkirakan ribuan orang tewas dan 2,6 juta orang mengungsi akibat konflik tersebut. Terlebih lagi, Negara Bagian Shan yang terdampak parah bencana merupakan rumah bagi beberapa kelompok pemberontak bersenjata, beberapa di antaranya secara de facto menguasai sebagian wilayah yang sebelumnya diduduki pasukan junta militer.

Topik Menarik