YLBHI Kritik Pernyataan Tak Konsisten Polda Sumbar soal Kematian Afif Maulana

YLBHI Kritik Pernyataan Tak Konsisten Polda Sumbar soal Kematian Afif Maulana

Berita Utama | inews | Kamis, 4 Juli 2024 - 00:45
share

JAKARTA, iNews.id - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengkritik Polda Sumatera Barat (Sumbar) atas kematian Afif Maulana (13) di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang. Mereka menilai pernyataan Polda Sumbar atas peristiwa itu berubah-ubah dan tidak konsisten.

"Kenapa kepolisian berubah-ubah keterangannya dari pertama kasus ini terjadi sampai kemudian ada Kompolnas dan beberapa lembaga negara lain seperti KPAI, kemudian ada Komnas HAM itu turun?" ujar Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI Arif Maulana dalam program INTERUPSI iNews, Kamis (4/7/2024).

Dia menyatakan Kapolda Sumbar Irjen Suharyono semula menyebut tidak ada penganiayaan yang dilakukan oknum polisi dalam insiden itu. Akan tetapi, kata dia, pernyataan tersebut berubah setelah Kompolnas dan sejumlah lembaga lain turun tangan.

"Sebelumnya Kapolda Sumbar menyatakan tidak ada penyiksaan, semua sudah sesuai prosedur. Kemudian setelah ada Kompolnas dan lain sebagainya berubah keterangannya," kata dia.

Merespons Arif, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawan mengatakan perkembangan penyelidikan bersifat dinamis. Sehingga pernyataan yang disampaikan bisa berubah-ubah menyesuaikan saksi yang telah diperiksa.

"Pada saat dari awal sampai akhir Bapak Kapolda menerangkan hasil penyelidikan, yang namanya perkembangan tentu berubah-ubah, yang tadinya saksi diperiksa lima, sampai sekarang saksi 71. Tentu ini ada perkembangan kasus, bukan berubah-ubah," kata Dwi.

Dia menegaskan pihaknya telah mempersilakan masyarakat untuk memberikan informasi terkait kasus itu.

"Kami dari awal Polda Sumbar sudah membuka kepada seluruh masyarakat silakan berikan saksi yang nyata, jangan katanya, jangan diduga. Bukan kita menyampaikan sesuatu mengarang-ngarang," kata dia.

Topik Menarik