Tepati Janji, Brain Cipher Serahkan Kunci Enkripsi Data PDNS 2

Tepati Janji, Brain Cipher Serahkan Kunci Enkripsi Data PDNS 2

Berita Utama | inews | Kamis, 4 Juli 2024 - 02:15
share

JAKARTA, iNews.id - Terduga peretas atau hacker Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, ransomware gang Brain Cipher, menepati janji memberikan kunci pembuka enkripsi secara gratis. Kunci itu diserahkan usai Brain Chiper meminta maaf.

Kabar tersebut diungkap akun X perusahaan keamanan siber asal Singapura Stealthmole, @stealthmole_int. Dalam unggahannya, Stealthmole menampilkan tangkapan layar pernyataan Brain Cipher dalam situs dark web.

“‘Brain Cipher’ Mendistribusikan Kunci Dekripsi Gratis. Mereka merilis pernyataan lanjutan di situs dark web mereka dengan tujuh jawaban pertanyaan populer. Pernyataan itu termasuk alasan menyerang data center dan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas kesabarannya,” tulis akun @stealthmole_int, Rabu (3/7/2024).

Dalam keterangannya, Brain Cipher menyatakan keputusan memberikan kunci enkripsi data ini menjadi pertama dan terakhir kali.

“Ini adalah pertama dan terakhir kalinya korban menerima kunci secara gratis,” tulis Brain Cipher.

“Seperti yang Anda ketahui, pusat data adalah industri teknologi tinggi yang membutuhkan investasi besar, dan setiap orang yang menjalankan bisnis ini harus mengetahui hal ini. 99 dari 100 perusahaan tersebut harus membayar jika mereka berada dalam situasi tanpa harapan,” tambahnya.

Brain Cipher menunggu konfirmasi pemerintah Indonesia untuk memastikan kunci data yang diberikan secara gratis itu dapat digunakan. Setelahnya, peretas akan menghapus data-data yang mereka dapat secara permanen.

“Kami akan menunggu pihak kedua secara resmi mengonfirmasi bahwa kuncinya berfungsi dan data dipulihkan - hanya setelah itu kami akan menghapus data secara permanen,” tulis Brain Cipher.

Sebagai informasi, PDNS 2 lumpuh akibat serangan ransomware sejak 20 Juni 2024. Pemerintah mengungkap pelaku peretasan sempat meminta tebusan sebesar Rp131 miliar, namun Kominfo enggan memenuhi permintaan tersebut.

Hingga pada Selasa (2/7/2024), terduga peretasan PDNS 2 ini meminta maaf. Mereka bahkan rela memberikan kunci data tersebut secara cuma-cuma.

Topik Menarik