Menikah di Provinsi Ini Dibayar Rp840 Juta, Apa Tertarik?

Menikah di Provinsi Ini Dibayar Rp840 Juta, Apa Tertarik?

Gaya Hidup | inews | Senin, 1 Juli 2024 - 15:37
share

JAKARTA, iNews.id - Hanya di provinsi ini berpacaran dibayar oleh pemerintah. Bahkan, bila sampai menikah, pemerintah akan memberikan tunjangan kehidupan plus biaya beli rumah.

Fenomena ini terjadi di Korea Selatan, tepatnya di distrik Saha-gu Busan. Pemerintah rela menggelontorkan dana banyak agar masyarakatnya mau membina rumah tangga dan punya anak.

Ini imbas dari semakin sedikitnya populasi di Korea Selatan, yang akhirnya membuat negara itu putar otak untuk mengajak masyarakatnya mau pacaran dan memiliki anak.

"Total uang yang akan didapat dari setiap pasangan hingga mereka menikah itu 53 juta won atau sekitar Rp627 jutaan hingga 71 juta won atau sekitar Rp840 jutaan," ujar laporan resmi dikutip dari laman The Korea Herald, Senin (1/7/2024).

Rincian dana yang diberikan pemerintah setempat untuk warganya yang mau dijodohkan hingga menikah itu, antara lain:

1. Bersedia pacaran mendapatkan 500.000 won atau sekitar Rp5,8 jutaan.

2. Jika bisa mempertemukan kedua keluarga untuk mempersiapkan pernikahan, bayarannya 1 juta won atau sekitar Rp11,8 juta.

3. Kalau perjodohan berhasil dan pasangan itu melangsungkan pernikahan, pemerintah distrik itu memberi angpao pengantin baru sebesar 20 juta won atau sekitar Rp236,8 juta.

4. Setelah menikah, pemerintah akan menawarkan uang jaminan untuk beli rumah sebesar 30 juta won atau sekitar Rp355 jutaan.

5. Kalau gak mau beli rumah, pemerintah akan memberikan uang sebesar 800.000 won atau sekitar Rp94,7 juta per bulan kepada pengantin baru.

Untuk sekarang, program ini hanya ditujukan kepada masyarakat yang lahir atau bekerja di distrik Saha-gu Busan. Syarat lainnya adalah peserta program harus dipastikan lajang dan kelahiran 1981 hingga 2001.

Tapi, ada rencana bahwa program ini diperluas lagi ke kelompok yang lebih besar, yaitu orang asing yang tinggal atau bekerja di Saha-gu Busan. "Aturan baru itu berlaku di tahun depan," kata laporan tersebut.

"Tujuan diadakannya program ini jelas yaitu untuk mengatasi krisis populasi di tengah rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan," kata Bupati Saha-gu Busan, Lee Gap-jun, kepada media lokal.

Apakah Anda tertarik menetap dan menikah di Provinsi Saha-gu Busan?

Topik Menarik