Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Kediri hingga Penyebab Keruntuhan

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Kediri hingga Penyebab Keruntuhan

Terkini | inews | Rabu, 24 Januari 2024 - 05:51
share

JAKARTA, iNews.id - Latar belakang berdirinya Kerajaan Kediri selalu menarik untuk diulas. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara yang berdiri pada abad ke-11 dan berpusat di Kediri, Jawa Timur.

Wilayah kekuasaannya cukup luas dan bahkan tak hanya mencakup pulau Jawa, tetapi juga sebagian di pulau Sumatera. Sebagai kerajaan yang berdiri kurang lebih 180 tahun, Kerajaan Kediri meninggalkan sisa-sisa kemegahannya berupa candi dan prasasti.

Adapun ulasan mengenai sejarah Kerajaan Kediri adalah sebagai berikut.

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Kediri

Dilansir dari situs resmi pemerintahan Kediri Kota, Selasa (23/1/2024), awal mula berdirinya Kerajaan Kediri adalah saat Raja Airlangga membagi wilayah kekuasaannya kepada kedua putranya, Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan.

Raja Airlangga sendiri merupakan keturunan Mpu Sindok dari Wangsa Isyana yang berasal dari Kerajaan Medang Mataram, Jawa Tengah.

Ia lalu menjadi raja Kerajaan Kahuripan yang berpusat di Kahuripan, Sidoarjo sekaligus menjadi raja terakhir dari kerajaan tersebut. Di akhir pemerintahannya, Raja Airlangga sempat memindahkan pusat pemerintahan ke Daha (sekarang Kediri).

Karena wilayah kekuasaan Kerajaan Kahuripan sangat luas, yakni mencakup hampir seluruh daerah di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah, maka Raja Airlangga tak ingin kedua putranya saling berebut. Ia pun meminta bantuan Mpu Bharada dalam melakukan pembagian wilayah kekuasaan.

Dari perundingan yang ketat, diputuskanlah wilayah barat atau Kerajaan Panjalu dengan pusat pemerintahan di kota Daha pada Sri Samarawijaya. Sementara Mapanji Garasakan mendapatkan wilayah timur yang bernama Janggala (Kahuripan).

Dengan demikian, Kerajaan Panjalu menguasai wilayah Kediri dan Madiun, sedangkan Kerajaan Janggala menguasai wilayah Malang dan delta sungai Brantas yang pelabuhannya berada di Surabaya, Rembang dan Pasuruan. Kedua kerajaan tersebut dipisahkan oleh Gunung Kawi dan sungai Brantas.

Pembagian wilayah kekuasaan ini terjadi pada tahun 1045 dan sekaligus menjadi akhir dari Kerajaan Kahuripan. Runtuhnya Kerajaan Kahuripan menjadi awal dari berdirinya Kerajaan Panjalu dan Jenggala.

Sayangnya, baik Sri Samarawijaya maupun Mapanji Garasakan tidak puas dengan pembagian kekuasaan tersebut hingga terjadi peperangan selama kurang lebih 60 tahun.

Raja-raja Kerajaan Kediri

  1. Sri Samarawijaya (1042-1051)
  2. Sri Jitendrakara (1051-1112)
  3. Sri Bameswara (1112-1135)
  4. Jayabaya (1135-1159)
  5. Sri Sarweswara (1159-1169)
  6. Sri Aryeswara (1169-1180)
  7. Sri Gandraa (1180-1182)
  8. Kameswara (1182-1194)
  9. Kertajaya (1194-1222)

Runtuhnya Kerajaan Kediri

Kerajaan Panjalu memang telah menang atas Kerajaan Jenggala setelah peperangan selama beberapa dekade. Namun, kerajaan ini akhirnya runtuh usai 180 tahun memerintah.

Keruntuhan Kerajaan Kediri bermula saat Raja Kertajaya meminta kaum Brahmana menyembahnya sebagai dewa. Namun, permintaan itu tidak dipenuhi dan membuat sang raja marah hingga melakukan tindakan buruk pada kaum Brahmana.

Tak tinggal diam, kaum Brahmana meminta bantuan pada Kerajaan Tumapel di bawah kepemimpinan Ken Arok. Dengan dukungan Brahmana, pasukan Ken Arok berhasil menyerang pasukan Raja Kertajaya.

Kemenangan Ken Arok sekaligus menandai berakhirnya Kerajaan Kediri. Sementara Raja Kertajaya yang dikalahkan berhasil meloloskan diri.

Peninggalan Kerajaan Kediri

Demikianlah pembahasan latar belakang berdirinya Kerajaan Kediri. Semoga menginspirasi.

Topik Menarik