Populix Raup Pendanaan Rp72 Miliar, Siap Kembangkan Teknologi Riset Berbasis AI
IDXChannel- Perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia, Populix, meraup pendanaan seri B USD4,3 juta (Rp72 miliar). Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan layanan riset berbasis kecerdasan buatan (AI).
Pengumpulan dana ini dipimpin oleh MSW V Asia Fund X, dengan partisipasi dari investor di pendanaan sebelumnya Intudo Ventures, Altos Ventures, dan Acrew Capital.
Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu mengatakan pendanaan ini pencapaian bukan hanya bagi Populix tetapi juga perusahaan rintisan Indonesia. Terlebih pendanaan ini didapat di tengah tidak menentunya iklim investasi akibat tech winter beberapa tahun ke belakang.
Berdasarkan data Vantage DealStreetAsia, sepanjang 2024 tercatat total pendanaan yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan hingga 34 persen YoY. Selain itu, nilai investasi juga turun sekitar 66 persen atau senilai Rp7,3 triliun.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan para investor untuk kembali berinvestasi dengan Populix, bahkan di iklim investasi saat ini," kata Timothy dalam keterangan resminya pada Rabu (16/4/2025).
Timothy mengungkapkan melalui pendanaan ini, Populix akan memperkuat fundamental bisnis dengan mengembangkan layanan, dan memanfaatkan teknologi untuk berinovasi di masa mendatang. Selain itu, Populix berharap dapat mengembangkan ekspansi ke Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Populix juga berkomitmen terus mengembangkan dan melatih model AI guna mengautomasi proses riset agar lebih cepat dan dapat diandalkan. Selain itu, Populix tengah membangun synthetic respondents, persona buatan yang dihasilkan oleh mesin pembelajaran AI (machine learning) untuk meniru respons manusia dan memungkinkan proses pengumpulan data yang lebih cepat.
"Kedua pengembangan ini diprioritaskan agar para pemain industri dan pembuat kebijakan dapat memaksimalkan pemanfaatan AI untuk pelaksanaan riset mereka," pungkas Timothy.
Sejak berhasil mendapatkan pendanaan Seri A tahun 2022 lalu, Populix terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap riset. Pada 2023, Populix meluncurkan layanan Policy & Society Research, untuk membantu organisasi dan pemerintah dalam menganalisis sentimen publik, dampak kebijakan, dan tren ekonomi dan sosial.
Sementara itu, Populix terus mengembangkan fitur NeXa, asisten riset berbasis AI yang dapat membantu memandu pengguna dalam melakukan riset, mulai dari merancang dan membuat kuesioner, mengakses kumpulan responden sesuai target, hingga menarik kesimpulan.
(Ibnu Hariyanto)