Pasar Volatil Akibat Tarif AS, Ini Strategi Investasi yang Bisa Diterapkan

Pasar Volatil Akibat Tarif AS, Ini Strategi Investasi yang Bisa Diterapkan

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 15 April 2025 - 23:20
share

IDXChannel - Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) memicu gelombang volatilitas di pasar keuangan global. 

Menghadapi ketidakpastian ini, Manulife Investment Management membagikan sejumlah strategi investasi yang dapat diterapkan dalam mengambil peluang maupun menjaga ketahanan portofolio.

“Investor harus mempertimbangkan untuk menyelaraskan investasi lebih banyak kepada manufaktur dan jasa domestik AS yang berpotensi diuntungkan dari reindustrialisasi,” kata Deputy Head of Multi-Asset Solutions, Asia, and Senior Portfolio Manager Manulife Investment Management, Marc Franklin dalam risetnya, Selasa (15/4/2025).

Menurut riset tersebut, jika China merespons dengan mempercepat stimulus ekonomi domestik, maka sektor konsumen akan memperoleh manfaat.

Di sisi lain, volatilitas pasar juga sangat menantang bagi ekonomi ASEAN yang bergantung pada ekspor. Hal ini memaksa Vietnam dan Thailand untuk menyesuaikan model ekonomi dengan ditutupnya celah transshipment. 
Sebaliknya, ekonomi India yang lebih digerakkan oleh pasar domestik menawarkan ketahanan yang cukup kuat terhadap guncangan eksternal. 

“Investor harus mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi ke negara-negara dengan permintaan domestik yang kuat untuk memitigasi risiko geopolitik dan meningkatkan ketahanan portofolio,” ujar Marc.

Selain itu, volatilitas pasar juga telah menyebabkan reset valuasi di beberapa aset, termasuk saham teknologi berkapitalisasi besar di AS dan spread kredit, terutama kelas investasi dan pasar negara maju dengan imbal hasil tinggi. 

Oleh sebab itu, investor dinilai perlu mempertahankan pendekatan investasi yang fleksibel agar dapat beradaptasi terhadap perubahan valuasi pasar dan menangkap peluang di seluruh kelas aset. 

“Penyelarasan ini dapat memberikan titik masuk strategis bagi investor yang ingin memanfaatkan tingkat valuasi yang lebih menguntungkan, yang berpotensi meningkatkan imbal hasil seiring dengan stabilnya kondisi pasar,” kata Marc.

Terlepas dari kondisi ini, Marc menilai potensi imbal hasil jangka panjang pasar meningkat seiring dengan reset valuasi. Atas dasar itu, investor sebaiknya mempertimbangkan untuk mempertahankan posisi kas lebih besar untuk dapat memanfaatkan peluang investasi akibat valuasi ulang. Fokusnya harus pada manajemen risiko yang disiplin dan diversifikasi sambil memanfaatkan peluang yang muncul. 

“Mempertahankan perspektif jangka panjang dapat membantu memastikan keselarasan strategis dengan kondisi pasar yang terus berkembang, sehingga memposisikan investor untuk mendapatkan keuntungan dari potensi pertumbuhan dari waktu ke waktu,” tutur Marc.

(DESI ANGRIANI)

Topik Menarik