Permintaan di Amerika Utara Naik, Pendapatan Ericsson Tembus Rp10,68 T di Kuartal I-2025
IDXChannel- Pendapatan perusahaan telekomunikasi Swedia Ericsson di kuartal-I 2025 melampaui ekspektasi. Peningkatan pendapatan itu disebabkan pelanggan di wilayah Amerika Utara memesan lebih banyak peralatan mengantisipasi dampak tarif Amerika Serikat.
Dilansir Yahoo Finance, Selasa (15/4/2025), pendapatan operasional, tidak termasuk biaya restrukturisasi naik 44 pesen dari tahun ke tahun menjadi 6,2 miliar crown Swedia (Rp10,68 triliun).
Angka ini 40 persen lebih tinggi dari estimasi para analis LSEG rata-rata 4,44 miliar crown Swedia.
Ericsson telah mengimbangi investasi lebih rendah 5G di seluruh Eropa dengan memanfaatkan wilayah lain seperti India dan Amerika Serikat.
Namun, penyedia layanan telekomunikasi mungkin akan menunda membeli peralatan baru jika dihadapkan pada kenaikan harga terkait tarif sehingga dapat menghindari pembebanan biaya kepada pengguna akhir.
Penjualan bersih Ericsson pada kuartal-I 2025 tumbuh 3 persen dari 2024 dengan total 55 miliar crowns (Rp94,29 triliun).
Amerika Utara menjadi pasar terbesarnya yang menyumbang 29 persen dari pendapatan perusahaan. Kenaikan pendapatan di Amerika Utara menutupi kerugian di pasar lain, dengan penjualan naik 20 persen dari 2024.
Meski demikian, Ericsson berhati-hati menghadapi potensi kebijakan tarif AS.
"Dengan tarif yang berlaku saat ini, sekarang kami melihat dampak sekitar satu poin persentase pada margin untuk Q2," kata Chief Financial Officer Lars Sandstrom dalam sebuah wawancara.
Ericsson saat ini mempekerjakan lebih dari 500 orang di pabriknya di Lewisville, Texas. Pabrik itu memproduksi 5G dan radio sistem antena canggih sejak 2020 dan melayani klien-klien di Amerika Serikat.
Ericsson juga memiliki lima pusat penelitian dan pengembangan di empat negara bagian, dengan total 7.000 karyawan di AS.
(Ibnu Hariyanto)