Ekonomi China Diprediksi Hanya Tumbuh 3,4 Persen pada 2025 akibat Tarif Trump
IDXChannel - UBS memprediksi produk domestik bruto (PDB) China hanya tumbuh 3,4 persen pada 2025, proyeksi paling pesimistis di antara bank-bank besar.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (15/4/2025), ekonomi China mencatat pertumbuhan lima persen dalam beberapa tahun ke belakang. Namun, Negeri Tirai Bambu tersebut kini menghadapi tarif 145 persen dari Amerika Serikat (AS), salah satu mitra dagang utamanya.
Ekonomi China akhir-akhir ini bergantung kepada ekspor. Konsumsi domestik lesu dalam beberapa tahun ke belakang akibat krisis properti dan pandemi.
"Kejutan tarif menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi ekspor China dan akan memicu penyesuaian besar dalam ekonomi domestik juga," kata rakasa perbankan asal Swiss itu dalam laporannya.
"Dengan asumsi kenaikan tarif AS tetap berlaku, hal tersebut kemungkinan akan menyeret turun pertumbuhan PDB China lebih dari 2 poin persentase meskipun ada stimulus ekonomi," kata UBS.
Ekspor China ke AS diperkirakan turun dua per tiga pada kuartal mendatang dan total pengiriman luar negeri dapat turun 10 persen pada 2025.
279 Personil Gabungan Polri dan TNI serta Instansi Terkait siap Amankan Lebaran di Kota Kupang
“Kami pikir beberapa mitra dagang China lainnya juga dapat menaikkan tarif atas barang-barang China dalam beberapa bulan mendatang, tetapi kemungkinan hanya pada produk tertentu dan tidak dalam besaran yang sama seperti tarif AS,” kata UBS.
Pemerintah China kemungkinan menambah stimulus fiskal senilai hingga 2 poin persentase dari PDB untuk meningkatkan pertumbuhan, dengan fokus pada perluasan permintaan domestik dan membantu bisnis dan rumah tangga menangkal guncangan tarif.
Bank Sentral China diperkirakan memangkas suku bunga kebijakan dan jumlah uang tunai yang harus disimpan oleh pemberi pinjaman sebagai cadangan mulai bulan ini. Para ekonom memperkirakan pemotongan suku bunga setidaknya 30 hingga 40 basis poin.
Selain UBS, bank besar lainnya juga ramai-ramai memangkas proyeksi pertumbuhan China. Goldman Sachs memprediksi PDB Negeri Tirai Bambu tersebut hanya tumbuh 4 persen tahun ini. (Wahyu Dwi Anggoro)