Vale (INCO) Habiskan USD2,52 Juta untuk Eksplorasi di Kuartal I-2025, Ini Rinciannya

Vale (INCO) Habiskan USD2,52 Juta untuk Eksplorasi di Kuartal I-2025, Ini Rinciannya

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 15 April 2025 - 05:44
share

IDXChannel - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah mengucurkan dana sebesar USD2,52 juta atau setara Rp42,33 miliar (mengacu kurs Rp16.798 per USD) untuk kegiatan eksplorasi pada kuartal I-2025 (Januari-Maret).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip pada Selasa (15/4/2025), pada Januari 2025, perseroan melakukan kegiatan eksplorasi yang difokuskan pada daerah-daerah di dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Daerah Eksplorasi tersebut mencakup Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Manajemen INCO mengungkapkan, kegiatan eksplorasi perseroan pada Januari lalu menelan biaya USD1,19 juta atau Rp20 miliar. Kegiatan tersebut dilakukan perseroan bersama dengan pihak ketiga (kontraktor pengeboran dan geofisika).

Metode eksplorasi yang digunakan yaitu pengeboran core drilling HQ-3 dengan jarak 100 m dan 50 m yang bertujuan untuk peningkatan level sumber daya. Kegiatan pengeboran dengan jarak 100 m dilakukan di area Pomalaa Blok 1, Blok 4 dan Blok 5, sedangkan kegiatan pengeboran dengan jarak 50m dilakukan di Bukit Konde (Blok Barat Sorowako), area Pomalaa Blok 1, Blok 4 dan Blok 5 serta di area Bahodopi Blok 3H.

Perseroan juga melakukan program pengeboran untuk menunjang kegiatan penambangan dengan jarak 25 m di Bukit Konde (Blok Barat Sorowako) dan di Bukit Petea B (Blok Petea), serta survei geofisika dengan menggunakan metode geolistrik (ERT) dilakukan di Bukit Konde (Blok Barat Sorowako) dan di area Pomalaa Blok 1 dan Blok 5.

“Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumber daya dan cadangan dengan metode ordinary kriging di Sorowako,” kata manajemen INCO dalam keterangannya.

Selanjutnya, pada Februari 2025, perseroan melakukan kegiatan eksplorasi pada daerah yang sama dan mengeluarkan biaya sebesar USD660.855 atau setara Rp11,10 miliar.

Pada periode ini, metode eksplorasi yang digunakan yakni metode pengeboran core drilling HQ-3 dengan jarak 50 m yang bertujuan untuk peningkatan level sumber daya yang dilakukan di area Pomalaa Blok 4 dan Bahodopi Blok 3H, serta survei geofisika dengan menggunakan metode geolistrik (ERT) dilakukan di area Bahodopi Blok 3E.

Terakhir, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan eksplorasi pada Maret 2025 sebesar USD662.625 atau setara Rp11,13 miliar. Perseroan menggunakan dua metode eksplorasi yakni, eksplorasi memakai metode pengeboran core drilling HQ-3 dengan jarak 50 m yang bertujuan untuk peningkatan level sumber daya yang dilakukan di area Bahodopi Blok 3H, juga survei geofisika dengan menggunakan metode geolistrik (ERT) dilakukan di area Bahodopi Blok 3E. 

“Blok Bahodopi akan melanjutkan kegiatan pengeboran dengan jarak 50 m di area Blok 3H dan seluruh aktivitas pengeboran direncanakan untuk mendapat profil laterit yang lengkap,” katanya.

(Dhera Arizona)

Topik Menarik