Ada 1,7 Juta Permintaan Pekerja Migran Indonesia, Menteri PP2MI Gandeng Kampus
IDXChannel - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut ada 1,7 juta permintaan pekerja migran Indonesia ke luar negeri.
Kementerian PP2MI menargetkan sebanyak 425 ribu pekerja untuk berangkat sepanjang 2025. Adapun pemerintah sudah memberangkatkan
297 ribu pekerja migran.
"Untuk itu kita butuh membangun kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk universitas dan Pemda, untuk mengisi peluang-peluang kerja terutama yang memiliki skill di luar negeri," kata Karding saat ditemui di UNS Tower, Solo, Senin (14/4/2025).
Untuk memenuhi target tersebut, Kementerian PP2MI menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Upaya menggandeng universitas dan Pemerintah Daerah ini dapat meminimalisir pekerja ilegal yang bekerja di luar negeri.
"Pemda itu bisa membantu kita, satu, mensosialisasikan ini. Karena masalah utama perlindungan itu mereka berangkat secara ilegal," ujarnya.
Karding juga berharap kerja sama dengan universitas dapat menyiapkan vokasi serta pelatihan-pelatihan yang mendukung.
Adapun tiga negara yang paling banyak meminta pekerja dari Indonesia yaitu Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi.
Sementara itu, Rektor UNS, Hartono menyebut UNS mempunyai komitmen penuh untuk mendukung peningkatan kualitas penyelenggaraan penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia.
"Melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, kami siap terlibat aktif dalam berbagai program peningkatan literasi, pelatihan keahlian, riset kebijakan, serta advokasi dan pemberdayaan pekerja migran dan keluarganya," kata Hartono.
(NIA DEVIYANA)