Bank Sentral G7 Bersiap Respons Tarif Trump, ECB Diprediksi Pangkas Suku Bunga
IDXChannel - Bank sentral negara-negara yang masuk dalam Kelompok Tujuh (G7) bersiap merilis kebijakan moneter untuk merespons tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Melansir Mitrade, Senin (14/4/2025), Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Canada (BOC) akan merilis keputusan suku bunga dan keputusan terkait tekanan pasar dalam Waktu dekat.
Para ekonom memperkirakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga pada Kamis. Sebelumnya, Presiden ECB Christine Lagarde menyatakan bank sentral memiliki alat untuk mengelola ancaman yang muncul.
Ini akan menjadi kedua kalinya dalam dua tahun ECB menghadapi dampak pasar akibat keputusan Federal Reserve, yang terakhir adalah pada kehancuran Silicon Valley Bank pada 2023.
Sementara itu, Bank of Canada sedang mempertimbangkan dampak inflasi dari tarif AS sebelum mengambil tindakan.
Pembuat kebijakan Kanada dilaporkan sangat berhati-hati untuk tidak melonggarkan kondisi moneter terlalu cepat, terutama dengan risiko inflasi yang muncul kembali.
Bung Towel Minta Realistis soal Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: Harus Incar Ronde 4
Di Inggris, data pekerjaan yang akan dirilis Selasa diperkirakan menunjukkan pertumbuhan upah yang terus berlanjut, sementara data Inflasi yang akan diumumkan Rabu kemungkinan mengindikasikan kemerosotan ekonomi.
Di zona euro, inflasi inti turun menjadi 2,4 persen pada Maret, terendah sejak awal 2022, tetapi masih cukup tinggi untuk membuat pembuat kebijakan berhati-hati.
Survei sentimen investor ZEW Jerman pada Selasa dan data produksi industri Februari akan membantu mengarahkan kebijakan ECB.
Adapun Ketua Jerome Powell dijadwalkan berbicara pada Rabu di hadapan Economic Club of Chicago, bergabung dengan presiden Fed regional Jeff Schmid dan Lorie Logan pada hari yang sama.
Pejabat Fed lainnya, termasuk Gubernur Christopher Waller dan Lisa Cook, akan berbicara lebih awal di minggu ini.
Para investor dengan cermat memantau tanda-tanda apakah Fed akan beralih ke pemotongan suku bunga karena meredanya inflasi.
Harga konsumen inti di AS hanya naik 0,1 persen pada Maret dan 2,8 persen dibandingkan tahun lalu, yang merupakan kenaikan tahunan terendah sejak Maret 2021, bahkan lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Data penjualan ritel yang akan dirilis pada Rabu diperkirakan menunjukkan kenaikan bulanan yang kuat sebesar 1,4 persen, sebagian disebabkan oleh pembelian konsumen yang lebih awal menjelang tarif 25 persen Trump terhadap impor mobil dan suku cadang.
Produksi industri diproyeksi turun 0,2 persen karena penurunan permintaan utilitas dan melambatnya sektor manufaktur.
Jumlah proyek pembangunan rumah baru diperkirakan menurun, karena para pengembang memilih menyelesaikan dan menjual stok rumah yang sudah ada, daripada memulai proyek baru.
(NIA DEVIYANA)