Vietnam Pede Capai Target Pertumbuhan 8 Persen di Tengah Ancaman Tarif AS
IDXChannel - Pemerintah Vietnam memertahankan target pertumbuhan ekonomi delapan persen pada 2025 di tengah memanasnya perang dagang global.
"Faktor eksternal dan internal yang tidak dapat diprediksi menekan stabilitas ekonomi makro, inflasi, dan nilai tukar," kata pemerintah Vietnam dalam pernyataannya, dilansir dari VN Express pada Senin (14/4/2025).
Namun, Hanoi ingin kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah memanfaatkan peluang dan mengatasi kendala untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi delapan persen, sambil memastikan stabilitas ekonomi makro dan mengendalikan inflasi.
Menanggapi ketidakpastian global, khususnya kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), kementerian dan pemangku kepentingan lainnya ditugaskan untuk menyusun rencana darurat.
Kementerian Keuangan diinstruksikan untuk menggodok langkah dukungan bagi bisnis dan pekerja yang terkena dampak tarif AS, dan menyusun draf perpanjangan pengurangan pajak pertambahan nilai dari 1 Juli 2025 hingga akhir 2026.
Bank Negara Vietnam diminta untuk mengadopsi pendekatan yang fleksibel terhadap manajemen nilai tukar, melakukan intervensi bila perlu, dan memprioritaskan alokasi kredit ke sektor produksi.
Bank sentral didorong untuk memberikan pinjaman jangka pendek kepada bisnis yang terkena dampak tarif AS. Bank sentral tengah menjajaki program pinjaman preferensial, termasuk paket untuk pembeli rumah di bawah usia 35 tahun dan kredit jangka panjang untuk proyek infrastruktur dan teknologi digital.
Untuk menstabilkan produksi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah menugaskan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan untuk menyelesaikan hambatan dalam rencana tenaga listrik nasional guna mencegah kekurangan listrik.
Kementerian tersebut juga diperintahkan untuk mengintensifkan promosi perdagangan, menjalin hubungan dengan pasar-pasar baru, menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas baru, dan melancarkan negosiasi tarif dengan AS. (Wahyu Dwi Anggoro)