Ray Dalio Khawatir AS Hadapi Kondisi yang Lebih Buruk dari Resesi Akibat Tarif Trump

Ray Dalio Khawatir AS Hadapi Kondisi yang Lebih Buruk dari Resesi Akibat Tarif Trump

Terkini | idxchannel | Senin, 14 April 2025 - 01:24
share

IDXChannel - Investor global Ray Dalio mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Amerika Serikat (AS). Menurut dia, negara tersebut bisa mengalami sesuatu yang lebih buruk daripada resesi akibat kebijakan Donald Trump terkait tarif impor.

"Saya pikir saat ini kita berada pada titik pengambilan keputusan dan sangat dekat dengan resesi. Dan saya khawatir tentang sesuatu yang lebih buruk daripada resesi jika ini tidak ditangani dengan baik," kata manajer hedge fund itu kepada Meet the Press NBC, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (14/4/2025).

Dewan Penasihat Danantara itu melanjutkan, resesi merupakan kondisi di mana produk domestik bruto (PDB) turun dalam dua kuartal berturut-turut.  Kondisi tersebut pernah dialami oleh AS, namun yang terjadi saat ini jauh dari resesi.

“Resesi adalah dua kuartal  negatif dari PDB dan apakah itu sedikit menurun. Kita selalu mengalami hal-hal itu. Kita mengalami sesuatu yang jauh lebih mendalam. Kita mengalami kerusakan tatanan moneter. Kita akan mengubah tatanan moneter karena kita tidak dapat membelanjakan sejumlah uang," lanjutnya.

Komentar Dalio muncul sebagai tanggapan atas minggu yang penuh gejolak di seluruh pasar saham global setelah kebijakan tarif presiden AS yang mencakup kenaikan tarif sebesar 145 persen terhadap China.

"Saya telah mempelajari sejarah dan ini berulang terus menerus. Jadi jika anda mengambil tarif, jika anda mengambil utang, jika anda mengambil kekuatan yang sedang bangkit yang menantang kekuatan yang ada, jika anda mengambil faktor-faktor itu dan melihat faktor-faktornya, perubahan dalam tatanan, sistem, itu sangat, sangat mengganggu. Bagaimana itu ditangani dapat menghasilkan sesuatu yang jauh lebih buruk daripada resesi. Atau itu dapat ditangani dengan baik," katanya.

Dalio yang dengan tepat meramalkan resesi 2008 juga mengatakan keadaan ekonomi AS saat ini berada di persimpangan. Dia kemudian mendesak anggota kongres AS untuk mewujudkan "janji 3 persen", seraya menambahkan jika mereka tidak melakukannya, akan ada masalah penawaran dan permintaan utang dengan hasil yang akan lebih buruk daripada resesi normal.

"Mari kita ambil anggaran. Jika defisit anggaran dapat dikurangi menjadi 3 persen dari PDB, itu akan menjadi sekitar 7 persen jika keadaan tidak berubah. Jika itu dapat dikurangi menjadi sekitar 3 persen dari PDB, dan defisit perdagangan ini dan sebagainya dikelola dengan cara yang benar, ini semua dapat dikelola dengan sangat baik," katanya.

Lebih lanjut, dia menyebut kebijakan tarif Trump memperburuk tantangan rumit yang dihadapi dunia. Meskipun,  kebijakan tersebut berpotensi membangun manufaktur dan memperluas lapangan kerja di seluruh AS.

Adapun Trump telah menangguhkan pemberlakuantarif sebesar 10 persen pada semua impor AS kecuali impor China selama 90 hari. Penundaan kebijakan tersebut juga berlaku pada tarif resiprokal negara-negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia.

(Febrina Ratna Iskana)

Topik Menarik