Tiba di Yordania, Prabowo Siap Konsultasi Penanganan Konflik Gaza dengan Raja Abdullah II
IDXChannel- Presiden Prabowo Subianto tiba di Amman, Yordania, Minggu (13/4/2025) sore. Kedatangan Prabowo langsung disambut Raja Abdullah II di Bandara Militer Yordania, Marka.
Dari pantauan, Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 17.59 Waktu Setempat (WS). Prabowo mengenakan setelan jas berwarna hitam, peci, dan dasi biru.
Sementara tampak pasukan bersenjata Yordania dan karpet merah pun disiapkan untuk menyambut Presiden Prabowo yang turun dari Garbarata. Selain itu, meriam salvo juga menyambut kedatangan Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II pun terlihat berjalan berdampingan melewati karpet merah menuju podium. Selanjutnya, lagu kebangsaan kedua negara berkumandang. Setelah selesai, selanjutnya keduanya melakukan pengecekan pasukan.
Diketahui, salah satu tujuan dari Presiden Prabowo ke Yordania ada melakukan konsultasi dalam penanganan konflik Gaza. Apalagi, Presiden Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam mendorong penyelesaian konflik di Gaza dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar RI (KBRI) Amman, Yordania selalu membantu Indonesia dalam penyaluran bantuan untuk Palestina di tengah tantangan blokade Israel dan berhentinya gencatan senjata.
Penyaluran bantuan Indonesia kepada masyarakat Palestina itu melalui koordinasi dengan pihak-pihak lain seperti WHO, UNRWA dan organisasi penyalur bantuan di bawah Kerajaan Yordania, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO).
Bantuan masyarakat Indonesia untuk Palestina melalui Yordania tidak hanya diberikan langsung di wilayah Palestina, tapi juga kepada pengungsi Palestina di sejumlah kamp di Yordania.
Tercatat, sejak sejak 7 Oktober 2024 bantuan Indonesia yang berhasil masuk ke Gaza melalui perbatasan Yordania, telah mencapai nilai lebih Rp30 miliar, terdiri dari 24.576 paket bahan pangan, 500 ton beras dan tepung terigu, menggunakan 32 truk kontainer.
Bahkan, KBRI Amman berhasil membantu proses keluarnya 6 dokter Palestina dari Gaza ke Indonesia melalui Yordania, untuk mengikuti program beasiswa pendidikan spesialis bedah plastik di Indonesia selama 10 semester.
(Ibnu Hariyanto)