Bank Sampoerna Raup Laba Bersih Rp15 Miliar di 2024

Bank Sampoerna Raup Laba Bersih Rp15 Miliar di 2024

Terkini | idxchannel | Selasa, 8 April 2025 - 14:24
share

IDXChannel - Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp15 miliar. Bank ini juga menunjukkan fundamental keuangan yang kuat sebagai landasan untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Kinerja perseroan juga tercatat dari lebih 24 juta transaksi dengan total nominal mendekati Rp140 triliun, meningkat signifikan sebesar 35 persen dibandingkan total nilai transaksi Rp103,7 triliun pada 2023.

CEO Bank Sampoerna Ali Yong menyampaikan sepanjang 2025 bakal penuh tantangan. Meski begitu, perusahaan tetap berkomitmen untuk melayani lebih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mengingat pentingnya akses pembiayaan dan layanan keuangan bagi kelangsungan bisnis mereka.

"Menyadari akan kebutuhan tersebut, kami berkomitmen untuk melayani lebih banyak UMKM dan memastikan UMKM dapat terus bertumbuh. Fundamental yang kuat dengan rasio kecukupan modal Bank Sampoerna sebesar 28,4 persen merefleksikan kesiapan kami,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025).

Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi penurunan kualitas kredit, Bank Sampoerna secara konservatif mencatatkan beban penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp281 miliar pada 2024, meningkat 35 persen dibandingkan Rp208 miliar pada tahun sebelumnya.

Dengan pengelolaan risiko yang baik, rasio kredit bermasalah terhadap keseluruhan pinjaman bruto (Gross Non-Performing Loan/NPL) terjaga di level 3,8 persen, dengan NPL neto sebesar 2,0 persen.

Fokus ke UMKM

Di sisi lain, Bank Sampoerna berkomitmen terhadap UMKM yang tercermin dari penyaluran pinjaman, di mana 61,2 persen atau senilai Rp7,4 triliun disalurkan secara langsung maupun tidak langsung kepada pelaku UMKM. Sisanya sebesar 38,8 persen atau sekitar Rp4,7 triliun disalurkan kepada nasabah non-UMKM.

Secara keseluruhan, pinjaman yang disalurkan Bank Sampoerna per akhir 2024 mencapai Rp12,1 triliun, meningkat 6,2 persen dibandingkan Rp11,4 triliun pada akhir 2023. Pertumbuhan pinjaman ini melampaui pertumbuhan pinjaman UMKM di industri perbankan secara keseluruhan yang hanya meningkat 3,4 persen pada periode yang sama.

Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menyoroti pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2024 didominasi oleh kredit non-UMKM yang tumbuh hampir 4 kali lebih tinggi dibandingkan kredit UMKM.

“Lebih dari 90 persen pertumbuhan kredit perbankan tahun 2024 berasal dari penyaluran kredit ke non-UMKM. Pun demikian, Bank Sampoerna tetap berkomitmen terhadap UMKM. Kami berterima kasih kepada para mitra, termasuk perusahaan fintech, multifinance, dan koperasi atas komitmen serta sinergi dan kolaborasi dalam memberdayakan UMKM sebagai pilar perekonomian Indonesia melalui pemanfaatan ekosistem digital,” kata Henky.

Fungsi intermediasi Bank Sampoerna berjalan baik, ditunjukkan dengan peningkatan penyaluran kredit yang seimbang dengan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Akumulasi DPK per akhir 2024 mencapai Rp13,3 triliun, meningkat 4,1 persen dibandingkan Rp12,8 triliun per Desember 2023.
 
Menurut Henky, pertumbuhan kredit dan DPK yang berjalan seimbang mendukung pengelolaan likuiditas yang sehat.

"Kondisi likuiditas per akhir Desember 2024 sebagaimana ditunjukkan dengan rasio pinjaman terhadap DPK (Loan-to-Deposit Ratio/LDR) berada pada tingkat 90,8 persen. Kondisi ini kami pandang cukup ideal dalam menyeimbangkan likuiditas dan efisiensi,” tutur Henky.

(Febrina Ratna Iskana)

Topik Menarik