Tarif Listrik Bikin Inflasi Maret 2025 Naik, tapi Sumbang Deflasi Tahunan

Tarif Listrik Bikin Inflasi Maret 2025 Naik, tapi Sumbang Deflasi Tahunan

Terkini | idxchannel | Selasa, 8 April 2025 - 09:28
share

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tarif listrik menjadi penyumbang utama inflasi secara bulanan (month-to-month) pada Maret 2025. Namun, menariknya, tarif listrik justru menjadi penyumbang deflasi secara tahunan (year-on-year) pada periode yang sama.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah menjelaskan fenomena ini. Perhitungan inflasi bulanan Maret dibandingkan Februari 2025 menunjukkan adanya kenaikan tarif listrik prabayar.

"Kalau kita lihat untuk pelanggan prabayar tarif listrik kembali normal setelah Januari-Februari 2025 mengalami diskon, sehingga inflasi di Maret ini lebih disebabkan perbandingan secara matematis dibandingkan bulan sebelumnya," kata Habibullah dalam Rilis BPS di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Setelah mengalami diskon pada Januari dan Februari 2025, tarif listrik prabayar kembali ke harga normal pada Maret 2025. Hal ini menyebabkan adanya inflasi pada komponen tarif listrik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya terpaut jauh.

Sementara itu, perhitungan inflasi tahunan Maret 2025 membandingkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2025 dengan IHK Maret 2024. Dalam perbandingan ini, tarif listrik justru menyumbang deflasi.

Artinya, tarif listrik pascabayar pada Maret 2025 masih lebih rendah dibandingkan dengan Maret 2024. Kondisi inilah yang menyebabkan tarif listrik mengalami deflasi secara tahunan pada Maret 2025.

Sebelumnya, BPS melaporkan inflasi pada Maret 2025 secara bulanan sebesar 1,65 persen terhadap Februari 2025.

Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) secara year on year mengalami inflasi 1,03 persen, dan inflasi secara tahun kalender atau year to date (ytd) sebesar 0,39 persen.

(NIA DEVIYANA)

Topik Menarik