AS Terima Permintaan Negosiasi dari 50 Negara soal Kebijakan Tarif Dagang
IDXChannel- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menerima permintaan negosiasi lebih dari 50 negara yang terdampak tarif impor baru Amerika Serikat. Negara-negara tersebut meminta dibebaskan dari tarif dagang tersebut.
"Saya mendapat laporan dari [Perwakilan Dagang AS] tadi malam bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi presiden untuk memulai negosiasi," kata Ketua Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett dilansir dari ABC News, Senin (7/4/2025).
Hal itu disampaikan Hasset dalam wawancara bersama George Stephanopoulos dari acara berita 'This Week' oleh ABC News. Hassett menyebut negara-negara melakukan banyak cara untuk melawan tarif dagang itu, salah satunya negosiasi.
Meski demikian, Hasset menganggap kebijakan tarif itu tak akan berdampak besar bagi konsumen di AS.
Sebab, negara-negara tersebut memiliki suplai yang sangat tidak elastis sehingga AS mengalami defisit dagang yang berkepanjangan dan berlangsung lama.
"Jadi, saya rasa Anda tidak akan melihat dampak yang besar terhadap konsumen di AS karena saya rasa alasan mengapa kita mengalami defisit perdagangan yang terus-menerus dalam jangka panjang adalah karena pasokan yang tidak elastis," katanya.
Namun, eks menteri keuangan AS Lawrence Summers berpendapat lain. Dia menyebut tarif impor membawa dampak buruk bagi ekonomi.
Tarif impor AS itu bisa mengakibatkan kenaikan harga dan meningkatnya inflasi. Sebab, daya beli masyarakat akan menurun karena harga terlalu mahal sehingga pekerjaan jadi berkurang.
(Ibnu Hariyanto)