Ada WFA, Jumlah Pemudik saat Arus Balik di Terminal Jakarta Turun 22 Persen
IDXChannel- Kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) cukup efektif menghilangkan potensi puncak arus balik ekstrem pada Lebaran 2025.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyebut puncak arus balik libur lebaran 2025 di tujuh terminal Jakarta terjadi pada H+5 atau Sabtu (5/4) kemarin.
Menurutnya, angka arus balik lebaran terjadi penurunan hingga 22 persen dibanding 2024 imbas diberlakukan kebijakan WFA yang diperpanjang hingga 8 April 2025. Sehingga pemudik saat arus balik bisa terdistribusi dengan normal tanpa terjadi puncak ekstrem.
"Masyarakat tidak ada puncak balik ekstrem mereka memilih waktu ada waktu tanggal 8 libur mundur jadi hari ini tanggal 7 baliknya. Karena memang tujuan pemerintah menambahkan waktu WFA adalah terdistribusi normal orang balik tidak ada puncak ekstrem di layanan angkutan lebaran tahun ini," ujar Syafrin di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (7/4/2025).
Usai Cetak Gol di Laga NEC Nijmegen vs Go Ahead Eagles, Dean James Langsung Terbang ke Italia!
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk arus mudik Lebaran 2025 pun terjadi penurunan jumlah dari tahun sebelumnya sebesar 0,4 persen akibat telah terdistribusi normal dengan kebijakan WFA.
"Seperti tanggal 28 Maret itu puncak mudik terjadi dari sisi penumpang terjadi penurunan dibandingkan tahun 2024, ada penurunan 0,4 persen artinya tidak ada puncak ekstrem di sana karena sudah terdistribusi sejak 22, 23 Maret sudah bisa mudik karena 24 sudah bisa work from anywhere," tuturnya.
Adapun pihaknya terus memantau arus balik di 4 terminal utama tipe A di wilayah Jakarta yaitu Terminal Terpadu Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Tanjung Priok dan 3 terminal bantuan atau bayangan yaitu Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol.
Berdasarkan pantauan IDX Channel di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Senin (7/4/2025) siang ini, kondusi cukup kondusif dan tidak terjadi penumpukan penumpang yang turun di terminal. Sejumlah penumpang memilih turun di pintu masuk terminal ketimbang di area kedatangan Terminal Kampung Rambutan.
(Febrina Ratna Iskana)