Wall Street Dibuka Melemah Imbas Kebijakan Tarif Dagang Amerika Serikat

Wall Street Dibuka Melemah Imbas Kebijakan Tarif Dagang Amerika Serikat

Ekonomi | idxchannel | Kamis, 3 April 2025 - 15:04
share

IDXChannel- Kebijakan tarif terbaru yang diterapkan Pemerintah Amerika Serikat berdampak terhadap pasar saham AS. Wall Street dibuka melemah imbas dari kebijakan tarif tersebut.

Melansir The AP News, S&P 500 turun 3,3 persen pada perdagangan awal, lebih buruk dari pada penurunan pasar saham utama lainnya. Dow Jones Industrial Average turun 1.204 poin, atau 2,9 persen, dan indeks komposit Nasdaq turun 4,3 persen.

Kebijakan baru Trump juga menyebabkan penurunan harga untuk sejumlah komoditas, mulai dari minyak mentah hingga saham Big Tech hingga perusahaan kecil yang hanya berinvestasi di real estat AS. 

Bahkan emas, yang baru-baru ini mencapai rekor karena investor mencari sesuatu yang lebih aman untuk dimiliki, turun lebih rendah. Nilai dolar AS juga merosot terhadap mata uang lain, termasuk euro dan dolar Kanada.

Para investor di seluruh dunia tahu bahwa Trump akan mengumumkan serangkaian kebijakan baru pada Rabu (2/4) kemarin dan kekhawatiran tersebut telah menyeret indeks S&P 500 turun 10 persen di bawah titik tertingginya bulan lalu. 

“Namun, Trump tetap berhasil mengejutkan mereka dengan skenario terburuk untuk tarif,” kata Kepala Investasi di Sanctuary Wealth, Mary Ann Bartels.

Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif minimum sebesar 10 persen untuk impor, dengan tarif pajak yang jauh lebih tinggi untuk produk dari negara-negara tertentu seperti China dan Uni Eropa. 

Wall Street telah lama berasumsi Trump akan menggunakan tarif hanya sebagai alat negosiasi dengan negara lain, bukan sebagai kebijakan jangka panjang. Namun pengumuman yang baru saja dilakukan menunjukkan bahwa Trump melihat tarif lebih sebagai bantuan untuk memecahkan tujuan ideologis seperti merebut kembali lapangan kerja manufaktur ke Amerika Serikat.

Jika Trump benar-benar memberlakukan tarifnya, harga saham mungkin harus turun lebih dari 10 persen dari titik tertinggi sepanjang masa untuk mencerminkan resesi global yang mungkin terjadi, beserta kerugian yang mungkin dialami perusahaan-perusahaan AS karena tarif tersebut.

“Pasar mungkin sebenarnya kurang bereaksi, terutama jika tarif ini ternyata final, mengingat potensi dampak lanjutan terhadap konsumsi dan perdagangan global,” kata Manajer portofolio di Thornburg Investment Management, Sean Sun.

Topik Menarik