1,6 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Mudik Lebaran 

1,6 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Mudik Lebaran 

Berita Utama | idxchannel | Selasa, 1 April 2025 - 06:00
share

IDXChannel - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat sebanyak 1.638.643 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek saat periode mudik lebaran 21-29 Maret 2025.

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 25,6 persen jika dibandingkan dengan lalin normal (1.305.019 kendaraan) dan naik 0,9 persen dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama (1.623.417 kendaraan).

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah ketiga yaitu mayoritas sebanyak 903.054 kendaraan (55,1 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 423.694 kendaraan (25,9 persen) menuju arah Barat (Merak), dan 311.895 kendaraan (19,0 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

Corporate Communication and Community Development Group Head JSMR, Lisye Oktaviana menjelaskan pada H-2 libur Idulfitri 200.263 kendaraan meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama atau meningkat 20,8 persen dari lalin normal yang sebanyak 165.775 kendaraan.

“Jasa Marga mencatat arus lalu lintas menuju wilayah Timur khususnya arah Trans Jawa pada hari Sabtu (29/3/2025) mengalami peningkatan lalu lintas kendaraan cukup tinggi, pada GT Cikampek Utama mengalami putaran lalu lintas tertinggi dengan total 93.600 kendaraan atau naik 206,3 persen dari lalu lintas normal (30.555 kendaraan),” ujar Lisye dalam siaran pers, dikutip Selasa (1/4/2025).

Setelah puncak arus mudik berlangsung pada Jumat, 28 Maret 2024 lalu, pada Minggu (30/3/2025) pukul 09.28 WIB telah diberlakukan penutupan rekayasa lalu lintas one way nasional di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 70 sampai dengan KM 414 yang diawali dengan acara flag off penutupan one way nasional.

(DESI ANGRIANI)