4 Bank China Kumpulkan Dana Rp1.192 Triliun Lewat Saham Swasta untuk Dorong Peningkatan Ekonomi

4 Bank China Kumpulkan Dana Rp1.192 Triliun Lewat Saham Swasta untuk Dorong Peningkatan Ekonomi

Terkini | idxchannel | Minggu, 30 Maret 2025 - 12:44
share

IDXChannel- Empat bank terbesar milik pemerintah China berencana mengumpulkan dana sebesar USD72 miliar (Rp1.192 triliun) melalui penempatan saham swasta. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat modal inti setelah pemerintah China mendorong bank-bank untuk lebih mendukung perekonomian.

Bank of Communications Co. akan menjual hingga 120 miliar yuan saham A dalam private placement kepada investor, termasuk Kementerian Keuangan China. Selain itu, tiga bank lain juga akan menawarkan saham serupa.

Bank of China Ltd senilai 165 miliar yuan, Postal Savings Bank of China Ltd senilai 130 miliar yuan, dan China Construction Bank Corp senilai 105 miliar yuan.

Kementerian Keuangan China merupakan pemegang saham utama di bank-bank tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat sektor perbankan, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang ada.

Rencana ini mengikuti janji pemerintah China pada awal Maret untuk menerbitkan 500 miliar yuan surat utang khusus guna menambah modal di bank-bank BUMN terbesar.

Pemerintah China pertama kali mengumumkan inisiatif ini pada September 2024. Surat utang tersebut akan digunakan untuk mendanai suntikan dana ke bank-bank terkait.

Dalam beberapa tahun terakhir, bank-bank di China menghadapi berbagai tantangan. Tantangan ini berupa margin keuntungan yang rendah, pertumbuhan laba yang melambat, dan peningkatan kredit macet. Pada akhir 2024, margin bunga bersih sektor perbankan turun menjadi 1,52 persen.

Dengan tambahan modal ini, bank-bank China dapat lebih leluasa menyalurkan pinjaman ke berbagai sektor, termasuk properti, konsumsi, dan teknologi. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas keuangan China serta mengatasi berbagai tantangan, termasuk dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat.

(Ibnu Hariyanto)

Topik Menarik