ASPEBINDO Sebut Harga Gas Industri Meroket Imbas Pasokan Makin Langka

ASPEBINDO Sebut Harga Gas Industri Meroket Imbas Pasokan Makin Langka

Terkini | idxchannel | Sabtu, 29 Maret 2025 - 16:24
share

IDXChannel - Asosiasi Pemasok Energi Mineral & Batubara Indonesia (ASPEBINDO) mengeluhkan harga gas industri yang semakin mahal. Harga gas industri nonsubsidi terus naik hingga bulan depan.

Sekretaris Jenderal ASPEBINDO, I Made Nugraha Jaya Wardana mengatakan, pelanggan gas industri dan komersial nonsubsidi alias bukan Pengguna Gas Bumi Tertentu (non-PGBT) saat ini dikejutkan dengan lonjakan harga gas yang signifikan. 

Pada awal 2024, kata dia, harga gas industri masih di level USD10,2 per MMBTU dan saat ini berada di level USD14,27 per MMBTU. Dia menyebut, harganya bakal naik per April 2025 menjadi USD16,89 per MMBTU.

Menurut Made, kenaikan drastis ini akibat kebijakan untuk memprioritaskan PGBT di tengah pasokan gas alam yang makin langka sedangkan pelanggan non-PGBT terpaksa mengandalkan pasokan gas alam cair alias Liquid Natural Gas (LNG) yang lebih mahal. Dia menilai, pelanggan non-PGBT paling dirugikan atas kenaikan harga ini.

"Situasi ini tidak adil. Pelanggan non-PGBT bukan penyebab kelangkaan gas, tetapi justru harus menanggung seluruh beban kenaikan harga. Kami mendesak pemerintah untuk segera bertindak mengatasi kekurangan pasokan gas dalam negeri," ujarnya lewat keterangan resmi, Sabtu (29/3/2025). 

Made mengungkapkan, lonjakan harga gas itu bakal memberikan dampak serius bagi industri, terutama sektor tekstil dan makanan. Akibat kenaikan harga, biaya produksi industri bisa membengkak hingga 30 persen dan berpotensi terjadi efisiensi tenaga kerja.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah memperkuat pasokan gas di dalam negeri. Salah satunya dengan cara mengalihkan sebagian ekspor gas pipa ke Singapura demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut dia, kebijakan energi nasional harus lebih adil. Pasokan gas dalam negeri harus diprioritaskan bagi industri sebelum dialokasikan untuk ekspor. Pasalnya, jika pasokan langka dan harga terus naik, maka daya saing industri akan melemah dan akan berdampak pada ekonomi dan tenaga kerja.

(Rahmat Fiansyah)

Topik Menarik