Eks Jenderal Tertinggi Ukraina Tuduh AS Hancurkan Tatanan Dunia
Mantan jenderal tertinggi Ukraina Valery Zaluzhny menuduh Amerika Serikat (AS) telah menghancurkan tatanan dunia dan masa depan NATO.
Menurut mantan panglima militer Kyiv tersebut, langkah pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk memulihkan hubungan dengan Moskow telah membahayakan persatuan dunia Barat.
Zaluzhny, yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar Ukraina untuk Inggris, berbicara masalah tersebut dalam sebuah diskusi panel yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Chatham House pada hari Kamis.
Dia mengeklaim bahwa Trump berupaya merevisi sistem hubungan internasional modern.
"Jelas Gedung Putih telah mempertanyakan persatuan seluruh dunia Barat," kata Zaluzhny.
"Dan sekarang Washington mencoba mendelegasikan masalah keamanan ke Eropa tanpa partisipasi AS," ujarnya.
Seperti diketahui, Trump telah berkali-kali berjanji untuk menemukan solusi cepat guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Dia telah berupaya menekan Kyiv untuk terlibat dalam perundingan damai dengan Moskow sesegera mungkin.
Pernyataan Zaluzhny muncul saat Washington menghentikan pasokan senjata ke Ukraina dan berhenti membagi informasi intelijen militer, dalam apa yang digambarkan oleh beberapa pejabat AS sebagai upaya untuk memastikan bahwa Kyiv berkomitmen pada proses perdamaian.
"Bukan hanya poros kejahatan yang mencoba merevisi tatanan dunia...AS sedang menghancurkan tatanan dunia," kata Zaluzhny, mengomentari perkembangan tersebut, seperti dikutip dari Politico, Jumat (7/3/2025).
Langkah-langkah yang diambil oleh Washington menyusul pertemuan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Oval Office Jumat pekan lalu, yang berakhir dengan pertengkaran verbal sengit antara kedua pemimpin tersebut.
Setelah pertengkaran verbal tersebut, Trump menuduh Zelensky "bertaruh dengan Perang Dunia III" dengan menolak bekerja menuju penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Moskow.
Setelah pertemuan itu, Uni Eropa menyatakan dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Kyiv dan berbicara tentang perlunya meningkatkan kemampuan pertahanannya sendiri.
Moskow menyambut baik perubahan kebijakan AS dan menegaskan kembali bahwa mereka terbuka untuk berdialog.
Kremlin juga mengatakan bahwa menangguhkan bantuan militer AS ke Kyiv mungkin akan menjadi kontribusi terbaik bagi perdamaian jika Washington tetap pada posisi ini.
Zaluzhny menjabat sebagai panglima militer Ukraina dari tahun 2021 hingga 2024. Dia dipecat oleh Zelensky pada bulan Mei lalu setelah keduanya berselisih pendapat mengenai strategi militer, dan diangkat sebagai duta besar untuk London.