Negara Islam Mirip Vatikan Bakal Didirikan di Albania: Tak Ada Polisi, Tentara, dan Pajak

Negara Islam Mirip Vatikan Bakal Didirikan di Albania: Tak Ada Polisi, Tentara, dan Pajak

Global | sindonews | Kamis, 27 Februari 2025 - 01:22
share

Seorang pemimpin sufi di Ibu Kota Albania, Tirana, berencana mendirikan negara Islam kecil dengan model seperti Vatikan.

Baba Mondi, pemimpin keyakinan Muslim Bektashi, ingin negara yang didambakannya menjadi model cinta dan toleransi.

Tahun lalu, Perdana Menteri (PM) Albania Edi Rama telah mengumumkan rencana untuk mendirikan negara mikro Muslim yang berdaulat di dalam perbatasan negara yang dijalankan oleh sekte Sufi berganggotakan sekitar 100.000 orang tersebut.

"Negara kita akan menjadi negara spiritual dan administratif yang sangat kecil...tetapi dengan hati yang besar," kata Mondi kepada AFP di Tirana, mengenakan tunik putih dan jaket serta topi hijau, dengan wajah dibingkai oleh janggut putih yang terurai.

"Seluruh dunia akan dapat melihat cahaya Bektashi," paparnya, yang dilansir Kamis (27/2/2025).

Pembentukan negara agama di Albania tidak akan terbayangkan selama empat dekade kediktatoran komunis Enver Hoxha yang melarang agama secara langsung dan menganiaya ulama dan pendeta.

Ratusan pendeta dari semua agama dieksekusi, dipenjara, atau diasingkan, sementara tempat ibadah dihancurkan.

Namun sejak jatuhnya komunisme pada awal 1990-an, telah terjadi curahan ekspresi keagamaan di banyak sudut Albania.

Bektashi menduduki peringkat sebagai komunitas agama terbesar keempat di Albania, setelah Muslim Sunni, Kristen Ortodoks, dan Katolik.

Sementara rincian birokrasi negara kecil itu masih dirapikan bersama dengan tanggal resmi peluncurannya, Baba Mondi memiliki rencana ambisius untuk negara masa depannya.

“Negara ini tidak akan memiliki polisi, tentara, atau pajak; negara ini akan bersifat spiritual,” katanya.

“Tujuannya adalah organisasi dan pertahanan Bektashi di seluruh dunia," imbuh dia.

Negara Bektashi juga akan mengadvokasi anggota yang teraniaya yang tinggal di negara-negara tempat mereka tidak memiliki hak untuk menjalankan agama mereka “seperti di Turki atau Iran”, menurut pemimpinnya.

Negara masa depan akan berlokasi di tanah tempat kuil Bektashi sudah berdiri di Tirana, dan akan menempati hanya 0,11 kilometer persegi—menjadikannya negara terkecil di bumi.

Vatikan saat ini menjadi salah satu negara terkecil dengan wilayah hanya 0,44 kilometer persegi.

Perdamaian dan Cinta

Ordo Bektashi didirikan pada abad ke-13 di Kekaisaran Ottoman dan dianggap sebagai cabang Islam yang toleran dan mistis yang terbuka terhadap agama dan filosofi lain.

Beberapa pemimpin utama pindah ke Albania setelah mereka dilarang di Turki oleh pendiri negara modern Mustafa Kemal Ataturk pada awal abad ke-20.

Tidak seperti denominasi Islam yang lebih konservatif, umat beriman Bektashi—pria dan wanita—beribadah bersama dan konsumsi alkohol diperbolehkan, tapi tidak dianjurkan.

“Raki, seperti air susu ibu, memiliki manfaat karena langsung masuk ke otak tanpa melewati lambung,” kata Baba Mondi, merujuk pada minuman buah populer yang banyak diminum di Balkan.

Menurut Baba Mondi, praktik ini merupakan bagian dari visi toleransi dan promosi harmoni yang menjadi inti pemikiran Bektashi.

“Di mana pun mereka berada, para Bektashi selalu mengungkapkan cinta, kemurahan hati, dan rasa hormat kepada manusia sebagai makhluk paling sempurna di dunia ini,” imbuh dia.

“Kami menentang konflik yang dipicu oleh para ekstremis, kami mendukung perdamaian dan cinta.”

Bagi PM Rama, memberi Bektashi pemerintahan mereka sendiri sebagian merupakan upaya untuk melindungi semangat toleransi tersebut.

“Kita harus menjaga harta karun toleransi beragama ini, sehingga kita dapat melestarikan dan mempromosikannya,” kata Rama dalam pidatonya pada bulan Januari, yang menandai peringatan 95 tahun pemindahan tahta suci Bektashi dari Turki ke Albania.

Dia belum mengungkap garis waktu pembentukan negara tersebut.

Namun bagi Baba Mondi dan para pengikut Sufinya, masa depan penuh dengan berbagai kemungkinan.

“Bektashisme telah dan akan tetap menjadi jembatan antara Timur dan Barat,” kata Baba Mondi kepada AFP.

“Kami selalu menjadi jalan tengah di dunia ini untuk menunjukkan bahwa kami dapat hidup dengan cinta, kedamaian, dan kebaikan.”

Topik Menarik