Gulingkan Bashar al-Assad, Bos HTS Ahmed al-Sharaa Menjadi Presiden Suriah
Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa telah diangkat menjadi presiden interim Republik Arab Suriah.
Bos HTS itulah yang memimpin kelompok pemberontak menggulingkan presiden sebelumnya, Bashar al-Assad, pada Desember lalu.
Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan jabatan baru Ahmed al-Sharaa pada hari Rabu, mengutip komandan militer Hassan Abdel Ghani.
Sharaa sekarang diberi wewenang untuk membentuk dewan legislatif sementara untuk fase transisi, yang akan melaksanakan tugasnya hingga konstitusi baru diadopsi, kata Ghani.
Ghani juga menegaskan pembubaran konstitusi tahun 2012.
Menurut Ghani, Sharaa akan melaksanakan tugas kepresidenan Republik Arab Suriah dan mewakilinya di forum internasional.Pengumuman tersebut muncul selama pertemuan di Damaskus yang dihadiri oleh para komandan kelompok bersenjata yang berjuang bersama HTS dalam menggulingkan rezim Assad.
Ghani juga mengatakan bahwa semua kelompok bersenjata tersebut, serta tentara dan badan keamanan pemerintah era Assad, akan dibubarkan.
"Semua faksi militer dibubarkan dan diintegrasikan ke dalam lembaga negara," kata Ghani dalam sebuah pernyataan.
Dia juga mengumumkan pembubaran tentara rezim yang sudah tidak berfungsi dan badan keamanan, serta Partai Baath pimpinan Assad, yang memerintah Suriah selama beberapa dekade.
Ghani mengumumkan bahwa 8 Desember, hari ketika Assad melarikan diri dari Suriah ke Rusia, akan dinyatakan sebagai hari nasional tahunan untuk memperingati kemenangan pemberontakan.
Selain itu, Front Progresif Nasional, yang merupakan koalisi partai-partai yang pro-Assad yang berfungsi sebagai kedok bagi Partai Baath, akan dibubarkan, dengan larangan pembentukan kembali mereka dengan nama lain, dan pengalihan aset mereka ke negara Suriah yang baru.
Meskipun Sharaa sudah menjadi pemimpin de facto Suriah, langkah untuk menjadikannya presiden sementara berarti dia kini memiliki legitimasi dan tanggung jawab sebagai kepala negara, tetapi hanya selama masa transisi.
Jelang Pelantikan Presiden AS, Donald Trump Dibuatkan Patung Raksasa Ikonik Seharga Rp16 Miliar
Pada Desember tahun lalu, Sharaa mengatakan penyelenggaraan Pemilu baru di Suriah dapat memakan waktu hingga empat tahun, dan mantan pemimpin pemberontak itu menekankan bahwa pekerjaan harus dilakukan untuk memperbaiki layanan publik Suriah yang gagal dan ekonominya yang hancur.