PBB Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina ke Luar Gaza

PBB Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina ke Luar Gaza

Global | sindonews | Selasa, 28 Januari 2025 - 20:45
share

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menentang usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina ke luar Gaza.

"Kami akan menentang rencana apa pun yang akan menyebabkan pemindahan paksa orang-orang, atau akan menyebabkan segala jenis pembersihan etnis," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers pada Senin (27/1/2025).

Pada hari Sabtu, Trump menyerukan untuk "hanya membersihkan" Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina ke Mesir dan Yordania, menggambarkan daerah kantong itu sebagai "tempat pembongkaran" setelah perang genosida Israel.

Dujarric mengingat Mesir, Yordania, dan Liga Arab juga menentang usulan Trump.

Mesir, Yordania, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam mengeluarkan pernyataan yang dengan keras menolak seruan apa pun untuk pemindahan atau relokasi warga Palestina dari tanah mereka.

Situasi di Tepi Barat

Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang Tepi Barat yang diduduki yang menjadi Gaza baru di tengah meningkatnya serangan tentara Israel, Dujarric berkata, "Kami sangat prihatin dengan memburuknya situasi di Tepi Barat."

Dia mengkritik keras, "Kegiatan kekerasan yang tak terkendali oleh pemukim Israel terhadap penduduk sipil, penduduk Palestina di Tepi Barat."

Dujarric lebih lanjut mendesak semua pihak tidak "kehilangan fokus pada bagian lain" karena Gaza tetap menjadi fokus utama bagi semua pihak.

Mengenai situasi terkini di Tepi Barat yang diduduki, Dujarric menyampaikan peringatan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) tentang memburuknya situasi di Jenin dan kamp pengungsiannya "seiring dengan operasi Israel yang sedang berlangsung memasuki hari ketujuh, yang mengakibatkan lebih banyak korban dan kerusakan jalan serta infrastruktur."

Dia mengingat pembunuhan seorang balita oleh Israel selama akhir pekan dan berkata, "Sejak operasi di Jenin dimulai pada 21 Januari, 16 kematian telah dilaporkan."

"Sementara itu, hari ini, di kamp pengungsi Tulkarm, serangan udara dilaporkan menewaskan dua warga Palestina, menimbulkan kekhawatiran atas penggunaan kekuatan yang melampaui standar penegakan hukum," papar dia, seraya menambahkan "rumah sakit bukanlah target dan harus dilindungi setiap saat" ketika Israel mengepung Rumah Sakit Pemerintah Tulkarm.

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki karena perang Israel di Gaza, di mana lebih dari 47.300 orang tewas dan 111.500 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.

Sebanyak 880 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka oleh pasukan Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, yang menangguhkan perang genosida Israel di daerah kantong itu.

Pada bulan Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina sebagai ilegal, dengan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Topik Menarik