Israel Tangkap Tentaranya Sendiri karena Jadi Mata-mata Iran
Dua warga negara Israel, termasuk seorang tentara yang bertugas di pasukan pertahanan udara Israel, telah ditangkap karena dicurigai sebagai mata-mata Iran.
Polisi Israel dan Shin Bet (badan keamanan negara) mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Senin bahwa pihak berwenang telah menangkap dua warga negara Israel awal bulan ini karena dicurigai bekerja untuk agen Iran.
Pihak berwenang Israel mengidentifikasi kedua warga yang ditangkap sebagai Yuri Eliasfov dan Georgi Andreev.
Eliasfov telah berhubungan dengan agen Iran dan melaksanakan tugas-tugas terkait keamanan di bawah arahan mereka dengan imbalan kompensasi finansial selama beberapa bulan.
Sedangkan Eliasfov telah menyemprotkan grafiti yang memuji pemimpin tertinggi pertama Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, di berbagai lokasi.
Eliasfov juga diduga mentransfer materi rahasia ke agen Iran yang dapat diaksesnya selama dia bertugas di pasukan pertahanan udara Israel.
Polisi dan Shin Bet menambahkan dalam pernyataan mereka bahwa Eliasfov yang membawa Andreev ke dalam kelompoknya.
"Kedua warga negara Israel memahami bahwa mereka berhubungan dengan seorang agen Iran," bunyi pernyataan bersama tersebut.
Penyelidikan bersama polisi dan Shin Bet menunjukkan bahwa Iran mencoba merekrut warga Israel ke dalam jaringan mata-matanya melalui media sosial.
Israel telah menangkap puluhan warganya sepanjang tahun 2024, yang dituduh menjadi mata-mata Iran.
Israel menganggap Iran sebagai musuh utamanya, di mana Teheran telah menyerang negara Yahudi itu secara langsung dengan dua serangan udara berskala besar pada tahun 2024 dan telah mendukung organisasi militan yang beroperasi melawan Israel, termasuk Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Pada bulan Oktober 2024, otoritas Israel mengatakan tujuh warga Israel telah ditangkap karena dicurigai menjadi mata-mata Iran. Saat itu, jaksa penuntut mengatakan para warga yang ditangkap telah melakukan ratusan misi atas nama Iran, termasuk mengintai lokasi dan pangkalan militer yang sensitif.
"Badan Keamanan Israel dan Kepolisian Israel sekali lagi memperingatkan warga dan penduduk Israel agar tidak terlibat dalam kontak dengan agen asing dan melaksanakan tugas untuk mereka," lanjut pernyataan bersama kedua lembaga tersebut.
"Kami akan mengambil tindakan hukum maksimal terhadap mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Masyarakat didesak untuk terus melaporkan setiap kontak mencurigakan yang diterima dari sumber tak dikenal yang menawarkan pekerjaan atau berbagai tugas, terutama yang terjadi di platform media sosial," imbuh pernyataan polisi dan Shin Bet, yang dilansir Newsweek, Selasa (28/1/2025).