Denmark: Greenland Mungkin Bisa Merdeka, tapi Mustahil Gabung AS

Denmark: Greenland Mungkin Bisa Merdeka, tapi Mustahil Gabung AS

Global | sindonews | Kamis, 9 Januari 2025 - 08:17
share

Pemerintah Denmark mengatkan Greenland mungkin menjadi negara merdeka jika penduduknya menginginkannya, tetapi mustahil menjadi negara bagian Amerika Serikat (AS).

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen menyampaikan hal itu pada Rabu setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan guna menguasai pulau Arktik tersebut.

Pemimpin Greenland telah bertemu dengan Raja Denmark Frederik di Kopenhagen pada hari Rabu, sehari setelah pernyataan Trump yang mengangkat nasib pulau yang kaya mineral dan penting secara strategis itu, yang berada di bawah kekuasaan Denmark, ke puncak berita utama dunia.

Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari 2025, mengatakan pada hari Selasa bahwa dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan menggunakan tindakan militer atau ekonomi untuk menjadikan Greenland bagian dari Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, putra tertua Trump, Donald Trump Jr, melakukan kunjungan pribadi ke Greenland.

Greenland, bagian dari NATO melalui keanggotaan Denmark, memiliki signifikansi strategis bagi militer AS dan sistem peringatan dini rudal balistiknya karena rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara melewati pulau Arktik tersebut.

Trump telah mengindikasikan bahwa dia akan mengejar kebijakan luar negeri yang lebih agresif yang mengabaikan formalitas diplomatik tradisional.

Greenland, pulau terbesar di dunia, telah menjadi bagian dari Denmark selama 600 tahun meskipun 57.000 penduduknya kini mengatur urusan dalam negeri mereka sendiri. Pemerintah pulau yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mute Egede itu bercita-cita untuk merdeka pada akhirnya.

"Kami sepenuhnya menyadari bahwa Greenland memiliki ambisinya sendiri. Jika ambisi itu terwujud, Greenland akan merdeka, meskipun tidak berambisi menjadi negara federal di Amerika Serikat," kata Rasmussen.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa meningkatnya kekhawatiran keamanan Amerika Serikat di Arktik adalah wajar menyusul meningkatnya aktivitas Rusia dan China di wilayah tersebut.

"Saya tidak berpikir bahwa kita sedang dalam krisis kebijakan luar negeri," katanya. "Kami terbuka untuk berdialog dengan Amerika tentang bagaimana kami dapat bekerja sama lebih erat daripada yang kami lakukan untuk memastikan bahwa ambisi Amerika terpenuhi,” imbuh dia.

Namun, meskipun Denmark sendiri mengecilkan keseriusan ancaman Trump terhadap wilayahnya, ambisi presiden yang baru terpilih itu untuk memperluas perbatasan AS telah mengguncang sekutu-sekutu Eropa kurang dari dua minggu sebelum dia menjabat.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan Eropa tidak akan membiarkan negara lain menyerang perbatasan kedaulatannya, meskipun dia tidak yakin AS akan menyerbu.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan keterkejutannya atas komentar Trump tentang Greenland dan Kanada, dengan menggarisbawahi bahwa mitra-mitra Eropa dengan suara bulat menjunjung tinggi keutuhan perbatasan.

Hubungan Greenland dengan Denmark Tegang

Hubungan Greenland dengan Denmark akhir-akhir ini tegang karena tuduhan penganiayaan terhadap penduduk Greenland.

Egede mengatakan pulau itu tidak untuk dijual, sementara dalam pidato Tahun Baru-nya, dia meningkatkan dorongannya untuk kemerdekaan. Denmark mengatakan nasib wilayah itu hanya dapat diputuskan oleh penduduk Greenland.

Menteri Keuangan Greenland Erik Jensen menegaskan bahwa Greenland tidak untuk dijual. "Keinginan kami adalah menjadi negara merdeka suatu hari nanti. Namun ambisi kami bukanlah berpindah dari satu negara ke negara lain,” ujarnya.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan pada hari Selasa bahwa dia tidak dapat membayangkan ambisi Trump akan mengarah pada intervensi militer AS di Greenland. Kemampuan militer Denmark di sana terbatas pada empat kapal inspeksi, satu pesawat pengintai Challenger, dan patroli kereta luncur anjing.

Menanggapi ancaman tarif Trump terhadap Denmark, yang menurut analis di Danske Bank berpotensi sangat merugikan perusahaan Denmark, Frederiksen mengatakan dia tidak berpikir perang dagang dengan Amerika Serikat adalah cara yang baik untuk maju.

Denmark adalah rumah bagi Novo Nordisk, perusahaan paling berharga di Eropa, yang membuat obat penurun berat badan Wegovy yang telah menjadi sangat populer di Amerika Serikat, mitra dagang terbesar negara Nordik tersebut.

Istana kerajaan Denmark tidak memberikan rincian tentang pertemuan Raja Frederik dengan Egede dari Greenland.

Sementara banyak warga Greenland memimpikan kemerdekaan dari Denmark, Raja Frederik tetap populer di pulau itu, setelah menghabiskan waktu yang lama di sana, termasuk ekspedisi empat bulan di lapisan es. Bulan lalu, istana kerajaan memperindah lambang negaranya, dengan memperbesar beruang kutub yang melambangkan Greenland.

"Dia populer di Greenland. Jadi, dia jelas dapat membantu hubungan Denmark-Greenland," kata Damien Degeorges, konsultan berbasis di Reykjavik yang mengkhususkan diri di Greenland, kepada Reuters.

Trump telah mengangkat isu tentang pengambilalihan Greenland oleh AS selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, tetapi pernyataan terakhirnya masih membingungkan banyak warga Denmark.

"Saya menganggapnya sangat menggelikan," kata Jeppe Finne Sorenson, seorang insinyur data di ibu kota Denmark. "Kami memiliki aliansi, kami sekutu. Jadi, ini tidak benar-benar menghormati itu."

Topik Menarik