Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Bertambah Jadi 124 Orang, Dua Awak Telah Diselamatkan

Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Bertambah Jadi 124 Orang, Dua Awak Telah Diselamatkan

Global | okezone | Minggu, 29 Desember 2024 - 14:27
share

SEOUL – Jumlah korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu, (29/12/2024), kembali bertambah. Laporan terbaru menyebutkan setidaknya 124 orang tewas dalam insiden nahas tersebut.

Pesawat Jeju Air penerbangan 7C2216 tiba dari ibu kota Thailand, Bangkok pada Minggu, dengan 181 orang di dalamnya, berusaha mendarat tak lama setelah pukul 9 pagi waktu setempat di Bandara Internasional Muan, barat daya Korea Selatan. Namun, pesawat tersebut mencoba melakukan pendaratan tanpa roda dan keluar dari landasan pacu, sebelum meledak menjadi gumpalan bola api.

Ini adalah kecelakaan udara paling mematikan yang melibatkan maskapai penerbangan Korea Selatan dalam hampir tiga dekade, menurut data kementerian transportasi Korea Selatan, sebagaimana dilansir Reuters.

Video yang bereda memperlihatkan pesawat Boeing 737-800 itu tergelincir di landasan pacu tanpa ada roda pendarat yang terlihat keluar sebelum menghantam dinding dan menimbulkan ledakan api dan puing-puing. Foto-foto lain menunjukkan asap dan api melahap beberapa bagian pesawat.

Dua awak pesawat, seorang pria dan seorang wanita, diselamatkan dari bagian ekor pesawat yang terbakar, kata Kepala Pemadam Kebakaran Muan Lee Jung-hyun dalam sebuah pengarahan. Api berhasil dipadamkan pada pukul 1 siang, kata Lee.

"Hanya bagian ekornya yang masih sedikit bentuknya, dan bagian lainnya (pesawat) tampak hampir mustahil dikenali," kata Lee.

 

Kecelakaan Udara Terburuk Korea Selatan

Pihak berwenang telah beralih dari operasi penyelamatan ke operasi pemulihan jenazah dan karena kekuatan benturan, mereka tengah mencari mayat-mayat yang mungkin terlempar dari pesawat di daerah sekitar, imbuh Lee.

Kedua awak pesawat dirawat di rumah sakit dengan luka sedang hingga parah, kata kepala pusat kesehatan masyarakat setempat.

Beberapa jam setelah kecelakaan, kendaraan jenazah berbaris untuk membawa jenazah, dan pihak berwenang mengatakan kamar mayat sementara telah didirikan.

Kantor berita Yonhap mengutip seorang petugas pemadam kebakaran yang mengatakan sebagian besar dari 175 penumpang dan enam awak diduga tewas.

Kecelakaan itu adalah yang terburuk yang dialami maskapai penerbangan Korea Selatan sejak kecelakaan Korean Air pada 1997 di Guam yang menewaskan lebih dari 200 orang, menurut data kementerian transportasi.

Tabrakan Burung

Penyelidik sedang menyelidiki kemungkinan tabrakan burung dan kondisi cuaca sebagai faktor-faktor penyebab kecelakaan. Pernyataan otoritas bandara yang dikutip media menyebutkan bahwa tabrakan burung mungkin telah menyebabkan roda pendaratan tidak berfungsi.

Menara kontrol mengeluarkan peringatan tabrakan burung dan tak lama kemudian pilot mengumumkan sinyal darurat, kata seorang pejabat kementerian transportasi, tanpa menyebutkan apakah penerbangan itu mengatakan menabrak burung.

Sekira satu menit setelah panggilan mayday, pesawat itu melakukan upaya pendaratan yang nahas, kata pejabat itu.

Para penumpang termasuk dua warga negara Thailand dan sisanya diyakini warga negara Korea Selatan, menurut kementerian transportasi. Jet Boeing 737-800, yang dioperasikan oleh Jeju Air, diproduksi pada 2009, kata kementerian transportasi.

 

Jeju Air menyampaikan permintaan maaf atas kecelakaan tersebut, dengan CEO Kim E-bae terlihat membungkuk meminta maaf selama pengarahan yang disiarkan televisi. Kim mengatakan bahwa maskapai akan bekerja sama dengan para penyelidik dan menjadikan dukungan bagi yang berduka sebagai prioritas utama, kata Kim.

Ia mengatakan penyebab kecelakaan masih belum diketahui, bahwa pesawat itu tidak memiliki catatan kecelakaan dan tidak ada tanda-tanda awal kerusakan.

Topik Menarik