Bashar al-Assad Lengser, Suriah Memasuki Babak Baru dengan Damai
DAMASKUS - Pada waktu subuh setempat, 8 Desember 2024, oposisi di Suriah berhasil mengambil alih pemerintahan Bashar al-Assad dalam sebuah langkah yang mengejutkan dunia internasional. Proses penggulingan ini terjadi dengan sangat cepat. Yang lebih penting, berlangsung secara damai tanpa adanya perang kota yang pecah.
Ini berbeda dengan konflik berdarah tahun 2011. Transisi kali ini menjadi momen yang dirayakan sebagian besar penduduk Suriah. Mereka menyambut perubahan ini dengan penuh harapan, terutama karena tidak ada korban sipil yang jatuh dalam peristiwa tersebut.
Jalanan Damaskus sempat sepi selama beberapa jam, namun segera dipenuhi warga yang merayakan kemenangan ini dengan simbol-simbol perdamaian.
KBRI Damaskus melaporkan bahwa sekitar 1.146 WNI yang berada di Suriah berada dalam kondisi aman. Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai korban luka atau cedera di antara mereka. KBRI juga telah mengeluarkan imbauan evakuasi sebagai langkah antisipasi, namun proses evakuasi ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut.
NATO Selalu Berpikir Ulang Kirim Pasukan ke Ukraina, Apakah Takut dengan Senjata Nuklir Rusia?
Menurt mahasiswa Universitas Biladus-Syam Damaskus, Suriah, Muhammad Setia, usai peristiwa tersebut, aktivitas warga lokal perlahan mulai berjalan kembali. Beberapa toko, pasar, dan layanan publik sudah kembali beroperasi, meskipun belum sepenuhnya normal seperti biasa.
Situasi di Damaskus masih diwarnai kehati-hatian, namun optimisme akan masa depan yang lebih baik terlihat jelas di wajah masyarakat.
Dengan berakhirnya era Bashar al-Assad, Suriah kini memasuki babak baru yang diharapkan dapat membawa stabilitas dan perdamaian jangka panjang bagi seluruh rakyatnya.