Hamas Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
Seorang pejabat Hamas Bassem Naim mengatakan mediator internasional telah melanjutkan negosiasi dengan kelompok Palestina dan Israel mengenai gencatan senjata di Gaza.
Pejabat biro politik Hamas mengatakan pada hari Jumat bahwa upaya telah diaktifkan kembali untuk mengakhiri genosida dan membebaskan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Bassem Naim mengatakan kepada Associated Press di Turki bahwa kesepakatan untuk mengakhiri genosida Israel selama 14 bulan diharapkan dapat dicapai.
Dia mengatakan bahwa belum ada proposal gencatan senjata baru yang "solid dan matang" yang telah diajukan kepada Hamas.
"Saya pikir tidak sulit untuk mencapai kesepakatan... jika ada niat di pihak lain," tambahnya.
Hamas sekali lagi menekankan bahwa setiap perjanjian dengan Israel harus memastikan gencatan senjata yang menyeluruh di Gaza.
Profil Bashar Al Assad, Presiden Suriah yang Digulingkan Pemberontak setelah 24 Tahun Berkuasa
Naim mengatakan Hamas berpegang teguh pada tuntutan inti yang telah dipegangnya selama putaran negosiasi sebelumnya, termasuk gencatan senjata permanen, penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan hak warga Palestina yang mengungsi di Gaza untuk kembali ke rumah mereka.
Namun, ia juga mengatakan kelompok perlawanan Palestina "siap untuk menunjukkan fleksibilitas" dalam penerapannya, termasuk pada jadwal penarikan pasukan Israel dari bagian-bagian penting Gaza.
Selama putaran perundingan sebelumnya pada bulan Agustus, Israel menuntut agar setelah gencatan senjata, Israel mempertahankan kehadiran militer di koridor Philadelphia, jalur strategis di sepanjang perbatasan daerah kantong itu dengan Mesir, dan di koridor Netzarim, yang membentang dari timur ke barat melintasi bagian tengah wilayah itu.
Bisa jadi ada diskusi tentang poin-poin ini, tetapi pada akhirnya, Israel harus menarik diri sepenuhnya dari koridor Philadelphia, dan perbatasan Rafah (dengan Mesir) harus segera dibuka, kata Naim.
Naim mengatakan pemerintahan AS yang akan datang dapat mempengaruhi situasi secara positif mengingat Donald Trump telah menjadikan penghentian perang di wilayah tersebut sebagai bagian dari platform kampanyenya.
Komentar itu muncul setelah negosiasi gencatan senjata dihentikan bulan lalu di tengah rasa frustrasi atas kurangnya kemajuan dalam pembicaraan.
Seorang anggota senior Hamas mengatakan bahwa ada koordinasi penuh antara para pemimpin Hamas dan Hizbullah dan bahwa perjanjian gencatan senjata di Lebanon dapat menjadi awal dari kesepakatan di Gaza.
Hamas telah menekankan bahwa setiap perjanjian dengan Israel harus memastikan gencatan senjata yang komprehensif di Gaza, penarikan penuh pasukan Israel, dan kesepakatan pertukaran tahanan.