Batas Negara Suriah di Selatan, Utara, Timur, dan Barat
Suriah adalah negara di Timur Tengah yang strategis, berbatasan dengan sejumlah negara dan perairan yang menjadikannya penting secara geografis, politik, dan budaya.
Berikut adalah penjelasan rinci mengenai batas-batas negara Suriah di bagian selatan, utara, timur, dan barat.
1. Batas Selatan Suriah
Di bagian selatan, Suriah berbatasan dengan dua negara: Yordania dan Israel.a. Batas dengan Yordania
Panjang perbatasan: Sekitar 375 kilometer.
Karakteristik geografis: Perbatasan ini sebagian besar berupa daratan semi-gurun. Wilayah ini meliputi beberapa bagian gurun Suriah dan membentang dari bagian tenggara Dataran Tinggi Golan hingga ke pertemuan sungai Yarmouk di barat daya.
Poin penting: Sungai Yarmouk menjadi salah satu penanda utama perbatasan di barat daya.
Wilayah perbatasan ini juga mencakup pos lintas batas penting seperti Nasib/Jaber, yang merupakan salah satu jalur perdagangan utama antara Suriah dan Yordania.
Signifikansi politik dan sejarah: Sejak awal konflik di Suriah pada 2011, kawasan perbatasan ini menjadi tempat pelarian bagi ribuan pengungsi Suriah menuju Yordania. Penjagaan ketat oleh pemerintah Yordania terjadi di sini untuk mencegah penyelundupan dan pergerakan militan.
b. Batas dengan Israel
Panjang perbatasan: Sekitar 83 kilometer.
Karakteristik geografis: Perbatasan ini terutama terletak di sekitar Dataran Tinggi Golan, wilayah yang menjadi sengketa antara Suriah dan Israel sejak perang tahun 1967 (Perang Enam Hari).
Sebagian besar wilayah ini berada di bawah kontrol Israel, meskipun Suriah mengklaim Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari teritorialnya.
Kawasan ini juga dipatroli oleh pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Signifikansi politik dan sejarah: Sengketa atas Dataran Tinggi Golan menjadi salah satu isu utama dalam hubungan Suriah dan Israel. Kawasan ini memiliki nilai strategis karena ketinggiannya dan pasokan air yang signifikan dari sungai-sungai di sana.
2. Batas Utara Suriah
Di bagian utara, Suriah berbatasan dengan Turki.Panjang perbatasan: Sekitar 822 kilometer.
Karakteristik geografis: Perbatasan ini meliputi wilayah pegunungan, dataran tinggi, dan lembah. Sungai Efrat juga melintasi sebagian dari perbatasan ini. Kota-kota seperti Qamishli, Ain al-Arab (Kobane), dan Afrin berada dekat perbatasan.
Signifikansi politik dan sosial: Wilayah utara Suriah merupakan rumah bagi banyak kelompok etnis, termasuk Kurdi, Arab, dan kelompok minoritas lainnya.
Perbatasan ini menjadi titik konflik karena kehadiran kelompok bersenjata Kurdi, seperti YPG (Unit Perlindungan Rakyat), yang dianggap sebagai bagian dari PKK (Partai Pekerja Kurdistan) oleh Turki.
Setelah konflik Suriah dimulai pada 2011, Turki membangun tembok perbatasan sepanjang hampir seluruh perbatasan untuk mencegah penyelundupan senjata dan masuknya pengungsi.
Wilayah Penting:
Provinsi Idlib dan Aleppo: Kedua wilayah ini sering menjadi fokus operasi militer Turki, terutama dengan alasan memerangi kelompok Kurdi dan teroris.
Afrin: Wilayah yang sebelumnya didominasi Kurdi tetapi direbut militer Turki dan sekutunya pada tahun 2018.
Operasi Militer Turki: Turki telah melancarkan beberapa operasi militer di Suriah utara, termasuk Operasi Perisai Efrat (2016), Cabang Zaitun (2018), dan Mata Air Perdamaian (2019).
3. Batas Timur Suriah
Di bagian timur, Suriah berbatasan dengan Irak.Panjang perbatasan: Sekitar 599 kilometer.
Karakteristik geografis: Perbatasan ini membentang di wilayah yang sebagian besar merupakan gurun.
Sungai Efrat melintasi bagian perbatasan ini, menciptakan oasis kecil dan pemukiman di sepanjang sungai. Kota-kota seperti Deir ez-Zor dan Al-Bukamal berada dekat dengan perbatasan.
Signifikansi politik dan sejarah: Kawasan ini merupakan rute penting bagi perdagangan, tetapi juga menjadi jalur penyelundupan senjata dan pergerakan militan selama konflik Suriah dan Irak.
Selama konflik Suriah, kelompok Negara Islam (ISIS) menguasai sebagian besar perbatasan ini, menjadikannya rute strategis untuk pengiriman logistik dan perekrutan.
Pada 2017, pasukan Suriah dengan dukungan sekutu, termasuk Iran dan Rusia, berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah di sepanjang perbatasan dari ISIS.
Pos Lintas Batas Penting:
Al-Bukamal/Al-Qa'im: Pos ini menjadi jalur utama perdagangan antara Suriah dan Irak. Setelah bebas dari ISIS, jalur ini kembali digunakan untuk perdagangan pada 2019.
Al-Tanf: Pos perbatasan strategis yang saat ini berada di bawah kendali pasukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Wilayah ini memiliki nilai strategis dalam memutus jalur darat antara Suriah dan Irak, terutama untuk membatasi pengaruh Iran di wilayah tersebut.
4. Batas Barat Suriah
Di bagian barat, Suriah berbatasan dengan Lebanon, Laut Mediterania, dan sedikit wilayah dengan Turki.a. Batas dengan Lebanon
Panjang perbatasan: Sekitar 394 kilometer.
Karakteristik geografis: Perbatasan ini mencakup wilayah pegunungan seperti Pegunungan Anti-Lebanon, yang membentang sejajar dengan lembah Bekaa.
Kota-kota penting di dekat perbatasan termasuk Homs di sisi Suriah dan Tripoli di sisi Lebanon.
Signifikansi politik dan sosial: Hubungan antara Suriah dan Lebanon sangat erat secara budaya, ekonomi, dan politik. Namun, selama konflik Suriah, perbatasan ini menjadi jalur pelarian bagi pengungsi Suriah.
Wilayah ini juga menjadi tempat penyelundupan senjata dan kehadiran milisi, terutama Hizbullah, yang mendukung pemerintah Suriah.
b. Batas dengan Laut Mediterania
Panjang garis pantai: Sekitar 193 kilometer.
Karakteristik geografis: Laut Mediterania menjadi akses penting Suriah ke perdagangan internasional. Kota-kota seperti Latakia dan Tartus merupakan pelabuhan utama.
Tartus juga menjadi lokasi pangkalan militer angkatan laut Rusia, memberikan Suriah dukungan strategis dari sekutu internasionalnya.
Signifikansi ekonomi: Laut Mediterania berperan besar dalam perdagangan dan transportasi barang. Sebelum konflik, pelabuhan-pelabuhan ini adalah pusat perdagangan ekspor-impor Suriah.
c. Wilayah dengan Turki
Sebagian kecil wilayah barat laut Suriah, termasuk kota Idlib, juga berbatasan dengan Turki. Wilayah ini sering menjadi zona konflik antara milisi dan pasukan pemerintah Suriah.
Suriah memiliki batas-batas geografis yang unik dan penting secara geopolitik:
Selatan: Berbatasan dengan Yordania dan Israel, melibatkan sengketa atas Dataran Tinggi Golan dan rute pengungsi.
Utara: Berbatasan dengan Turki, menghadirkan isu terkait konflik Kurdi dan operasi militer Turki.
Timur: Berbatasan dengan Irak, menjadi jalur strategis yang sebelumnya dikuasai ISIS.
Barat: Berbatasan dengan Lebanon dan Laut Mediterania, penting untuk perdagangan dan hubungan internasional.
Setiap batas ini mencerminkan kompleksitas hubungan geopolitik Suriah dengan negara-negara tetangganya dan dampaknya terhadap stabilitas regional.