Pria Ini Punya Trik Berhemat saat Keliling Jepang, Selalu Menginap di Rumah Orang Asing

Pria Ini Punya Trik Berhemat saat Keliling Jepang, Selalu Menginap di Rumah Orang Asing

Global | sindonews | Minggu, 1 Desember 2024 - 20:02
share

Seorang pria Jepang berusia 33 tahun bernamaShuraf Ishida telah mendapatkan banyak perhatian karena cara cerdiknya untuk menyediakan tempat berteduh meminta orang asing untuk mengizinkannya menginap.

Shuraf Ishida telah menginap di lebih dari 500 rumah berbeda selama lima tahun terakhir. Setelah berhenti dari pekerjaannya, ia memutuskan untuk menjual semua barang miliknya kecuali beberapa barang penting yang muat di dalam tasnya dan bepergian keliling Jepang menggunakan tabungannya.

Biasanya, akomodasi akan menempati peringkat teratas dalam daftar pengeluarannya, tetapi pria berusia 33 tahun itu menemukan cara cerdik untuk menyediakan tempat berteduh secara gratis.

Setiap hari, Ishida berdiri di tempat ramai terkadang selama berjam-jam, sambil mengangkat tanda bertuliskan "Tolong Izinkan Saya Menginap Malam Ini!" Meski kedengarannya aneh, dia hampir selalu menemukan seseorang yang bersedia menampungnya, kebanyakan pemilik rumah yang kesepian dan butuh teman bicara.

Melansir Oddity Central, kebanyakan orang yang berpapasan dengan Shuraf Ishida di stasiun kereta atau di tempat-tempat ramai hanya mengabaikan pria tanpa ekspresi yang memegang papan nama yang meminta siapa pun untuk mengizinkannya tidur di rumah mereka, tetapi sangat jarang dia tidak menemukan seseorang yang bersedia menampungnya. Pada kesempatan langka tersebut, dia hanya menghubungi salah satu orang yang pernah mengizinkannya menginap di rumah mereka sebelumnya.

Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai teman sekarang, setelah menghabiskan beberapa malam bersamanya, menceritakan rahasia mereka kepadanya, meskipun dia dengan dingin menyebut semua orang yang membuka pintu untuknya sebagai "pemilik rumah".

"Ini mengasyikkan, seperti melempar tali pancing dan menunggu ikan," kata Shuraf Ishida tentang pengalaman berdiri diam sambil memegang papan nama sampai seseorang mendekatinya.

Namun, bagian yang paling mengasyikkan dari pengalaman itu adalah mendengarkan kisah hidup pemilik rumah, yang menurutnya "rasanya seperti membaca novel yang berbeda setiap malam, tidak pernah membosankan."

Ishida mengatakan bahwa ia dulunya adalah orang yang sangat pemalu dan penyendiri, tetapi semuanya berubah selama masa kuliahnya ketika ia pergi ke Taiwan, di mana ia bertemu orang-orang dan disuguhi makanan lezat. I

a menjadi terobsesi dengan traveling, jadi setelah lulus dari universitas, ia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan Jepang dengan tujuan "menabung uang untuk bepergian keliling dunia." Ia berhenti pada usia 28 tahun dan telah bepergian sejak saat itu. Meskipun tabungannya menipis, ia tidak berniat untuk kembali bekerja, sebaliknya ia mencoba menabung sebanyak mungkin untuk mempertahankan gaya hidupnya yang unik.

Ishida mengatakan bahwa banyak pemilik rumah yang berinteraksi dengannya terbuka kepadanya, berbagi rahasia dan kesulitan yang harus mereka tanggung, tetapi ia tidak pernah menunjukkan empati dan tidak memberikan kata-kata penyemangat. Sebaliknya, ia hanya mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan langsung, yang tampaknya disukai sebagian besar dari mereka, karena hal itu membuat interaksi menjadi lebih tulus.

Saya menganggapnya sebagai 'konten'. Saya sangat senang mendengarkannya, kata Ishida kepada media berita Jepang FNN, seraya menambahkan bahwa ia tidak pernah merasa berutang apa pun kepada pemilik rumah karena mengizinkannya bermalam di rumah mereka. Mungkin kedengarannya arogan, tetapi saya hanya ingin bersenang-senang.

Sikap Ishida telah menuai banyak kritik di media sosial dari orang-orang yang menuduhnya mengandalkan kebaikan orang lain alih-alih bekerja, tetapi para pemilik rumah yang menyambutnya di rumah mereka menganggap kehadirannya bernilai sepadan dengan uang yang dikeluarkan.

Lebih dari sembilan puluh persen dari mereka adalah pemilik rumah lajang, kebanyakan pria, yang merasa kesepian dan senang memiliki seseorang untuk diajak bicara. Ia menawarkan mereka pelarian dari kesepian yang menyakitkan, dan yang harus mereka lakukan hanyalah membiarkannya menginap.

Pada malam-malam ketika saya merasa tidak dapat melewatinya, saya sering kali menghabiskan banyak uang atau minum sampai muntah, dan itu tidak terlalu produktif, kata seorang wanita berusia 20-an. Tetapi ketika saya bersamanya, ia membantu saya melewatinya. Saya hanya meminjamkan rumah saya kepadanya. Jadi, saya pikir itu benar-benar sepadan dengan uang yang dikeluarkan.

Kisah Shuraf Ishida baru-baru ini menjadi viral di Jepang, melambungkan namanya menjadi selebriti. Ia telah menerima permintaan dari orang-orang yang ingin menyambut mereka di rumah mereka, dan dari media berita yang ingin mewawancarainya.

Namun, pria berusia 33 tahun itu mengatakan bahwa tidak peduli seberapa terkenalnya ia, ia berniat untuk tetap tidur di rumah orang asing. Kekhawatiran utamanya saat ini adalah keinginan untuk mengunjungi kembali banyak rumah tempat ia menginap dan kesulitan untuk menyesuaikannya dengan jadwalnya yang padat.

Topik Menarik