Senator Top AS: Donald Trump Ingin Israel-Hamas Gencatan Senjata Sekarang

Senator Top AS: Donald Trump Ingin Israel-Hamas Gencatan Senjata Sekarang

Global | sindonews | Minggu, 1 Desember 2024 - 09:57
share

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menginginkan Israel dan Hamas mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata di Gaza sekarang. Itu disampaikan senator utama Amerika yang juga sekutu Trump, Lindsey Graham.

Lebih dari 44.000 warga Palestina tewas di Gaza sejak pertempuran pecah antara Hamas dan militer Israel lebih dari setahun yang lalu.

Perang brutal Israel di daerah kantong Palestina tersebut dipicu oleh serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Hamas juga menyandera lebih dari 250 orang, sekitar 100 di antaranya diyakini masih ditawan di Gaza.

"Trump lebih bertekad dari sebelumnya untuk membebaskan para sandera dan mendukung gencatan senjata yang mencakup kesepakatan penyanderaan. Dia ingin melihatnya terjadi sekarang," kata Graham kepada Axios.

Senator top AS dari Partai Republik ini telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah awal bulan ini dan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Mengutip laporan Axios, Minggu (1/12/2024), Graham sering berbicara kepada Trump dan menasihatinya tentang isu-isu yang terkait dengan kebijakan luar negeri dan Timur Tengah.

Senator tersebut mengatakan bahwa presiden terpilih ingin mencapai kesepakatan di Gaza sehingga dia kemudian dapat fokus pada isu-isu lain, termasuk normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi dan mengonsolidasikan koalisi regional melawan Iran.

Graham menyatakan harapan bahwa Trump dan pemerintahan Biden segera berakhir akan bekerja sama selama masa transisi untuk membebaskan para sandera dan mencapai gencatan senjata.

Awal minggu ini, pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya siap untuk gencatan senjata dengan Israel.

Menurut Zuhri, Hamas menunjukkan fleksibilitas tinggi. “Dan tetap berminat untuk mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang di Gaza,” katanya.

Dia juga menuduh Netanyahu tidak menunjukkan minat untuk mencapai gencatan senjata.

Netanyahu mengatakan kepada Channel14 Israel pada hari Kamis bahwa pihaknya siap untuk gencatan senjata kapan saja tetapi hanya jika Israel dapat membebaskan para sandera.

Pada saat yang sama, dia menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan berarti berakhirnya perang melawan Hamas.

Menurut AFP, Hamas memberi tahu Mesir, Turki, dan Qatar bahwa mereka siap untuk gencatan senjata" dan pertukaran tahanan yang serius.

Pada 27 November, Israel dan kelompok pro-Palestina yang berbasis di Lebanon, Hizbullah, menyetujui gencatan senjata yang dimediasi oleh AS dan Prancis. Gencatan senjata mulai berlaku pada Rabu pagi.

Kedua belah pihak sejak itu saling menuduh melakukan pelanggaran.

Topik Menarik