Trump Ingin Gencatan Senjata di Gaza Terwujud sebelum Pelantikan Presiden AS
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan tawanan di Gaza sebelum dia menjabat, menurut Senator AS Lindsey Graham.
Graham, yang berada di Israel pekan ini, mengatakan kepada media Axios yang berbasis di AS bahwa, “Trump lebih bertekad dari sebelumnya untuk membebaskan para sandera dan mendukung gencatan senjata yang mencakup kesepakatan sandera."
"Ia ingin melihatnya terjadi sekarang," tegas Graham. "Saya ingin orang-orang di Israel dan di kawasan itu tahu bahwa Trump fokus pada masalah sandera. Dia ingin pembunuhan dihentikan dan pertempuran diakhiri."
Graham mengatakan Trump mengupayakan gencatan senjata sebagai langkah pertama sebelum dia dapat fokus pada tujuan-tujuan seperti normalisasi Israel-Arab Saudi dan aliansi militer regional melawan Iran.
Delegasi Hamas dilaporkan akan melakukan perjalanan ke Kairo untuk pembicaraan baru tentang gencatan senjata di Gaza.
Seorang pejabat kelompok bersenjata Palestina mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP pada hari Jumat (29/11/2024) bahwa, “Delegasi Hamas akan pergi ke Kairo pada hari Sabtu untuk beberapa pertemuan dengan pejabat Mesir guna membahas gagasan gencatan senjata dan kesepakatan tahanan di Jalur Gaza."
Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah gencatan senjata mulai berlaku antara Israel dan kelompok Lebanon Hizbullah, sekutu Hamas.
Amerika Serikat juga telah mengumumkan upaya diplomatik baru dengan Qatar, Turki, dan Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Satu-satunya gencatan senjata sejauh ini di Gaza, pada November 2023, menyaksikan pembebasan sekitar 100 tawanan oleh Hamas dan sekutunya dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina yang ditahan Israel.