Jet Tempur Rusia Gempur Pemberontak di Dekat Aleppo dan Idlib Suriah, 400 Tewas

Jet Tempur Rusia Gempur Pemberontak di Dekat Aleppo dan Idlib Suriah, 400 Tewas

Global | sindonews | Sabtu, 30 November 2024 - 07:01
share

Pasukan Suriah dan Rusia menewaskan lebih dari 400 pemberontak dalam serangkaian serangan udara di dekat kota Aleppo dan Idlib, menurut pengumuman militer Rusia.

Para pemberontak telah melancarkan serangan balasan mendadak terhadap pasukan pemerintah pada hari Rabu.

Jumlah korban diumumkan pada hari Jumat (29/11/2024) oleh Kolonel Oleg Ignatiuk, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah.

Pengumuman Ignatiuk muncul setelah media Suriah mengklaim pesawat tempur Rusia dan Suriah telah mengebom target pemberontak di puluhan lokasi di seluruh provinsi Idlib dan Aleppo.

Tentara Arab Suriah mengklaim serangan tersebut telah menimbulkan kerugian besar bagi para pemberontak.

Kelompok pemberontak Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra dan sekelompok milisi sekutu, menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah utara pada hari Rabu.

Serangan pemberontak itu melanggar gencatan senjata yang rapuh yang ditetapkan oleh Rusia dan Turki pada tahun 2020.

Secara tidak langsung dipersenjatai oleh Amerika Serikat (AS) dan diduga didukung Turki, Jabhat al-Nusra adalah salah satu faksi utama yang menentang pemerintah Presiden Bashar Assad selama perang di Suriah.

Rusia campur tangan dalam konflik tersebut pada tahun 2015, membantu Assad untuk merebut kembali sebagian besar negara dari Jabhat al-Nusra, Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), dan puluhan kelompok bersenjata yang didukung AS yang dianggap sebagai "pemberontak moderat" oleh Washington.

Para pemberontak mengklaim telah merebut sekitar 400 kilometer persegi wilayah, mencapai pinggiran kota Aleppo pada hari Kamis, kantor berita Turki Anadolu melaporkan pada hari Jumat.

Mereka juga mengklaim telah menyita persenjataan berat dan perangkat keras militer lainnya dari Tentara Suriah.

Saat berita serangan udara itu tersebar, saluran TV Al Mayadeen yang berbasis di Beirut melaporkan militer Suriah telah memaksa para pemberontak mundur di beberapa daerah.

Berbicara kepada wartawan pada hari Jumat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow menganggap serangan pemberontak itu sebagai "serangan terhadap kedaulatan Suriah di wilayah tersebut," dan menginginkan "otoritas Suriah memulihkan ketertiban di sana sesegera mungkin."

Topik Menarik